Pada masa mengelola bisnis di bidang ini pun, saya pernah mengalami satu kejadian duka, akan tetapi yang namanya musibah kita tak pernah tahu akan datang kapan saja, sekalipun kita dalam keadaan mencari nafkah. Saya mengalami kecelakaan pada saat itu, dimana pada saat itu sedang ada project dekorasi untuk acara bridal shower dari salah satu customer saya, sebenarnya dia ini awalnya customer langganan pada saat zaman saya masih berbisnis gadget, nah karena sudah menjadi langganan, saya kerap menjadikannya sebagai teman baik bahkan ada yang saya anggap sebagai saudara sendiri, karena saya sangat menyukai silaturrahmi. Dan kemudian dia meminta untuk membuatkan acara di sebuah resto dan meminta rekomendasi tempat yang tepat serta meminta bantuan jasa dekorasi untuk bridal shower yang akan disurpricekan kepada sahabatnya.
Akhirnya dengan senang hati, saya menerima dan menyambut permintaan customer saya itu, dan memberikan penawaran harga kepada mereka. Dan seperti biasanya dia tidak pernah keberatan akan harga yang saya tawarkan dan langsung deal saja. Mengingat hari itu, saya cukup meneteskan air mata pada tulisan ini, hari itu merupakan hari dimana salah satu sahabat saya berulang tahun, saya sudah membuat plan dan janji kepadanya, dan pada hari itu dengan berat hati saya terpaksa berbohong kepada dia, karena saya tidak kuat untuk membuatkan surprice yang sudah saya rencanakan jauh-jauh hari.
Pada hari itu, saya sudah bersiap-siap dari rumah mempersiapkan semua alat dekorasi dalam 1 buah storage box untuk project hari itu, yaitu project bridal shower dan ulang tahun salah satu sahabat saya, yaitu Tika. Pagi itu diawali dengan perkuliahan dulu, dan project dimulai pada jam makan siang sehabis dzuhur. Jadi saya membawa perlengkapan dekorasi kekampus, kemudian baru pergi menuju lokasi project dekorasi. Hari itu saya menggunakan pakaian Syar’i , dengan rok panjang dan mekar. Dengan hijab saya yang panjang.
Pada hari itu sebelum menuju tempat dekorasi, sebelumnya saya sudah membooking kamar hotel untuk sahabat saya yang berulang tahun, dengan tujuan dimana ingin memberikan surprice kepadanya di sebuah hotel berbintang dan saya ingin menghabiskan waktu kami bersama di hotel tersebut, karena memang juga, setiap ada salah satu sahabat saya yang berulang tahun, saya selalu membukakan kamar hotel untuk mereka yang berulang tahun dan mendekorasi kamar tersebut, tujuannya agar kami bisa menginap ber-empat. Karena saya pun tipe orang yang tidak mau berat sebelah, saya akan berlaku adil kepada sahabat-sahabat saya. Karena bagi saya tidak pernah membeda-bedakan mereka, selagi saya mampu melakukannya saya akan berusaha. Setiba di hotel tersebut, ketika ingin melakukan chek-in terlebih dahulu, akan tetapi permasalahannya, waktu saya datang di jam 12.00 kamar hotel tersebut belum ready dan baru bisa chek-in di jam 14.00 wib. Sementara saya harus mendekor project bridal shower di jam 12.30 wib. Jadi saya memutuskan untuk mendekorasi project customer dulu. Dan pada saat itu saya ditemani oleh sepupu saya. Pada saat kami di perjalanan menuju resto, kami mengalami kecelakaan, dimana kronologisnya rok panjang saya tersangkut di dalam jari-jari motor tersebut.
“Eh beb beb.. ini kok kenapa miring,“ ucapku panik
“Miring apanyaaa beb?,” tanya sepupuku
Saya merasa bahwa diri saya tertarik ke bawah dan ke bagian kiri tubuh saya dalam keadaan miring.
“Eeeeeehhhh.. ehhhh. Ehhh.. ,” teriakku.
“Astagfrulllahaladzim, ya Allah !!!!!,” ucapku, dan bagian kepala dan paha ku terseret aspal pada jarak 1-2 meter.
“Duarrrrrrrrrrrr!!!,” suara motor terhempas.
Sepupu saya melepas motornya dan membanting motornya dan dia terjatuh. Dan rok saya pun tergulung didalam ban tersebut sampai habis. Dan akhirnya pun saya terjatuh bersamaan dengan sepupu saya, karena posisinya saya yang sedang dibonceng pada saat itu.
Namun bersyukur pada saat itu kami tidak dihantam mobil, karena entah kenapa pula saya merasa bahwa Allah masih sayang kepada kami, jika tidak, mungkin saya tidak bisa menuliskan cerita saya disini. Dan dimana pada saat kecelakaan tersebut tidak terlihat kendaraan melintas sebelum kami menepikan diri. Setelah itu malah sangat banyak kendaraan yang melintasi jalan tersebut, karena jalan tersebut merupakan jalan raya kota yang cukup ramai. Sampai-sampai banyak orang yang mengatakan kepada kami bahwa kecelakaan kami masih patut disyukuri karena tidak terlalu parah, karena jika melihat kronologisnya, biasanya kecelakaan seperti itu banyak yang parah bahkan nyaris memakan korban.
Setelah itu kami menepi di sebuah alfamart di ruko tepat didepan kejadian kami, dengan dibantu oleh masyarakat yang menyaksikan kejadian pada saat itu. Saat itu karena rok saya sudah terkilir didalam ban motor tersebut, tersisa hanya celana dalam saya saja, akan tetapi masih untung saya memakai celana short sebatas dengkul, sehingga masih menutupi tubuh saya, namun dalam keadaan berhijab panjang, saya mengambil salah satu kain yang ada didalam kotak dekorasi saya, dan kemudian menyelimuti tubuh saya dengan kain tersebut. Sempat mencoba untuk menguatkan diri saya, karena benturan yang cukup kuat karena terseret di aspal pada bagian kepala, sikut kiri, dan paha saya, membuat bagian-bagian tubuh saya terasa sangat pedih dan sakit. Namun saya mencoba untuk tegar menerima musibah pada saat itu.
Saya mengkondisikan sepupu saya terlebih dahulu, dan memastikan apakah dia tidak apa-apa. Dan sepupu saya terluka di bagian tangan dan jarinya serta di bagian kakinya. Disana saya hanya menangis dan merasa sangat sedih akan kejadian tersebut, dimana hari itu seharusnya menjadi hari bahagia untuk sahabat saya yang berulang tahun dan saya pun tak bisa melupakan komitmen serta konsisten customer saya yang sudah berhubungan baik terhadap saya. Disitu mulai merasa bingung harus bagaimana, akan tetapi saya tetap mencoba untuk menguatkan diri dan menenangkan diri sejenak. Disaat saya duduk, banyak pula yang peduli kepada kami, melihat saya menangis, ada salah satu masyarakat yang membelikan kami minuman dan memberikan minum kepada kami. Disitu saya merasa terharu, ternyata masih ada orang yang mau peduli kepada sesama disaat keadaan tersulit sekalipun. kemudian saya melihat sepupu saya dan disitu saya memperhatikannya dan berbicara kepadanya.
“Beb, maafin aku ya, kamu ngga apa-apa kan? Gimana ini kita mau ngobatinny, sekarang belum jam chek-in pula. Apa yang sakit? Kamu masih kuat nggak?,“ tanyaku kepada spupuku
“Iyaiya, aku ngga papa kok, kamu sendiri gimana? Itu kamu luka semua, gimana dengan dekoran mu?aku luka dikit aja kok, nih tangan aku sama kaki aku agak perih,” jawab sepupuku sambil menunjukkan lukanya.
“Hmm.. ya Allah, kita nggak pernah tau memang bala musibah akan menimpa kita kapan aja, gak kebayang pun gimana tadi kalo ada mobil yang mempapas kita, aku gaktau lagi bakal jadinya gimana, ya Allah..,” ucapku sambil menangis kepada spupuku.
“Udah gak usah nangis, namanya juga musibah, sabar-sabar, sekarang gimana projectmu fikirkanlah, coba hubungin customermu, kabarin dia kalo kita kecelakaan, nanti aku telfon dulu temen aku untuk minta tolong bawain motor aku, karena aku nggk kuat bawa motor sekarang,” jawab sepupuku.
“Hmm...iya beb, biar kita order taksi online aja ke resto tempat dekorasinya, coba minta tolong temenmu dulu aja bawa motornya kerumahnya dulu gitu, kira-kira kamu kuat gak temenin aku dekorasi? Kamu duduk aja gapapa, nanti biar aku tetep dekor pelan-pelan, karena aku ngga enak sama customerku, aku udah janji, aku ga enak ngecewain dia, biarlah nanti aku kabarin dia setelah dekorasinya selesai, aku takut dia panik. Pasti aku coba buat melakukan yang terbaik kok untuk dia, sangat nggak mungkin kalo aku buat dia kecewa beb dan ga nepatin janjinya, yang penting usaha dulu,” ujarku kepada sepupuku.
“Hah? Kau yakin beb masih mau dekor? Kuat kah dirimu dengan keadaan begini masih mau ngedekor juga? Astaga..,” jawab sepupuku sambil terheran.