Memasuki Ujian Nasional tahun 2009. Saat itu rasanya sangat tegang sekali. 1 mata pelajaran yang aku benar-benar gak suka. Yaitu Matematika. Hanya pelajaran itu saja yang membuatku uring-uringan.
Aku masih membaca beberapa materi. Namun di umurku saat itu, aku sudah mendengar dan mengerti orang tua yang terus bertikai. Bapak meninggalkan kami. Katanya, nenek sakit waktu itu. Bapak pergi ke kampung berhari-hari. Entah berapa lama karena rasanya lama sekali. Keuangan terus menipis. Sampai ujian berakhir, bapak belum juga pulang.
Saat semua sibuk memikirkan lanjut masuk SMP mana, aku justru risau dengan bapak yang belum juga kembali.
Setelah menunggu beberapa hari lagi, akhirnya bapak pulang. Kami segera mengurus pendaftaran masuk SMP. Kami mencoba di sekolah ternama saat itu. Setelah pendaftaran, kami menunggu hasil dari pergeseran nilai NEM yang masuk. Ternyata, nilaiku tak masuk untuk diterima di sekolah itu. Akhirnya aku masuk ke daftar SMP yang baru 1 tahun berdiri. Ya sudah jalani saja. Kebetulan letaknya tak jauh dari rumah.
♡♡♡
Apa?! Sekolahnya belum jadi? Lantas bagaimana?
Ternyata kami harus 'numpang' di sekolah dasar yang letaknya lumayan jauh dari rumah. Mau dikata apa lagi? Nasib sudah tertulis.
Pertama orientasi aku begitu takjub melihat organisasi OSIS. Tapi belum terpikirkan kalau aku ingin masuk jadi anggota itu. Awalnya, aku memutuskan tidak memakai jilbab. Tapi, mamah menjadi gusar melihatku. Maka dipotonglah rambutku menjadi tak karuan, agar aku memakai jilbab ke sekolah. Ya sudah mau bagaimana lagi. Aku menjalaninya.
Suatu ketika sekolah mengadakan lomba. Aku berinisiatip mendaftarkan diri mengikuti lomba MTQ. Saat itu aku membacakan Surah Yasin. Aku sudah bisa membaca dengan tajwid kala itu.
Peserta yang ikut ternyata lumayan banyak. Aku hanya menjalaninya dengan hati yang tenang. Yang penting aku sudah berusaha. Aku menunggu sampai semua peserta selesai tampil.
Akhirnya waktu pengumuman pemenang lomba tiba! Aku merunduk untuk bersiap mendengarkan hasil dari usaha baik para peserta.
Dan hasilnya.....
Usahaku tak sia-sia. Aku mendapat juara ke-2 saat itu dan mendapat selembar sertifikat pertamaku. Alhamdulillah senang sekali rasanya!