Toxic Relationship

Nurusifah Fauziah
Chapter #13

Pasukan Hitam Putih

Awan masih gelap. Dingin membalut seluruh tubuh yang terpaksa sudah membuka mata. Tak seperti kawan-kawan yang lain. Mereka tengah sibuk memilah dan memilih kampus mana yang ingin dituju. Itu gak berlaku untukku. Setidaknya untuk sekarang.

Pukul lima lewat tiga puluh pagi, aku harus sudah tiba di pemberhentian bus karyawan pabrik yang dikenal membuat alat keamanan mobil. Berpakaian hitam putih bak panglima tempur yang ingin memenangkan pertarungan. Hari ini adalah tes untuk penerimaaan karyawan baru.

Kaleng kotak putih besar dengan 4 ban telah tiba. Sebagai 'orang asing' tentu sadar diri dong, aku menunggu para karyawan pabrik itu naik lebih dahulu. Ya, sudah kebiasaan juga sih berada di posisi terbelakang. Bukan lemot ya, cuma malas saja kalau harus lari yang ujung-ujungnya malah bisa bikin ribut. Toh juga bakal kebagian.

Aku menatap bangku bus ini dari belakang. Hmmm tersisa bangku paling belakang saja yang kosong, yasudah gak ada pilihan lain dong. Biasanya suka mabok bus nih apalagi posisi paling belakang begini. Tapi demi menjaga harga diri, aku coba untuk menahan dan mengalihkan pandangan agar lebih nyaman.

Bus memasuki tol Bekasi Barat.

"Oh ternyata begini ya orang cari uang." gumamku menoleh dari balik kaca sepanjang jalan.

Menuju Kota Industri dipenuhi mobil yang tak ada sedikitpun celah. Padahal, ini masih jam enam lebih lima belas pagi lho! Biasanya kemarin-kemarin, jam segini baru hidupin motor untuk berangkat ke sekolah. Sekarang waktu sudah berubah.

Sebagai anak yang baru lulus SMK, ya harus siap dengan kondisi siap bekerja. Jargonnya saja SMK bisa!

Setelah beberapa menit melihat ke luar, kepalaku menoleh ke bangku depan ketika supir bus memutar sebuah lagu dari Bruno Mars. Batinku bergumam, wih si abang gaul juga ternyata! Ya meskipun gak sesuai sih sama kondisinya, sebab lagu yang diputar berjudul The Lazy Song, tapi yasudah nikmatin saja kan.

Beberapa karyawan tampak tertidur, ada pula yang masih sarapan dengan lahap. Aku memperhatikan perilaku 'orang dewasa' di sini. Sawah mulai terlihat ketika bus berjalan berkilo-kilo meter kemudian. Baru tahu kalau di Cikarang masih punya sawah di pinggir tol. Ya gimana? Kan gak pernah menjangkau daerah ini. Because it's the first time of course. Setelah keluar tol Cikarang Pusat, aku dikejutkan dengan lambang delta yang besar berwarna merah. Terang saja, ternyata nama daerah ini adalah Delta Mas.

Kita berada di Kawasan Industri sekarang. Terpampang jelas tulisan GIIC. Lalu lalang motor juga tak kalah padatnya seiring berdampingan dengan bus dan mobil. Laju mobil belum terhenti juga. Supir bus masih berkonsentrasi penuh karena tanggung jawabnya membawa banyak nyawa di sini sesama pencari nafkah.

Tak lama kemudian, bus tiba urutan ke dua setelah bus berukuran lebih kecil sudah masuk terlebih dulu. Eitssss! Karena kita pasukan hitam putih, kita masih jadi 'orang asing' di sini. Kita harus ninggalin identitas diri di pos satpam. Setelah menunggu aba-aba, baru lah kita mendapat izin untuk masuk ke dalam pabrik.

Di pabrik ini terdapat area pedestrian yang nyaman dan bersih. Jadi kita gak bisa sembarang jalan, karena sudah memiliki area tersendiri. Kalau tak berhati-hati bisa tertabrak truk bongkat muat yang masuk ke dalam.

Lihat selengkapnya