Toxic Relationship

Nurusifah Fauziah
Chapter #15

Menggali Jati Diri

"Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam".

Ir. Soekarno

♡♡♡

Menjadi 'karyawan baru' ada satu titik dimana rasa gak nyaman mulai muncul. Mata mereka terus tertuju pada kami. Apapun yang kami lakukan, pasti benar-benar dipantau.

Aku masih berdiri menatap mereka yang tengah beradu kecepatan dengan mesin. Teknik dan sentuhan tangan yang luar biasa. Bisakah aku seperti mereka? Sedangkan kebiasaan buruk di rumah saja kalau pegang benda suka jatuh. Nah, kalau di rumah saja pasti kena omel, apalagi ini di tempat orang lain. Aku harus belajar untuk berhati-hati mulai sekarang.

Masa Training selesai, aku mulai diberi kerjaan yang ringan.

Mengumpulkan sampah.

Yah, namanya juga karyawan baru ya harus nurut selagi itu bukan pekerjaan yang melecehkan.

Hari ini benar-benar panas sekali. Aku menyusuri beberapa Line untuk memungut sampah. Bedanya, sampah di sini sudah dipisah berdasarkan sifatnya. Terdiri dari 3 golongan. Organik, Non organik, dan B3. Sampah di sini tergolong kering, karena gak boleh tuh yang namanya bawa makanan ke dalam Genba. Sampah yang ada hanya seputar perlengkapan dan sisa-sisa bungkus wadah produk. Misal plastik untuk membungkus part atau kardus dan alat tulis yang sudah habis tak terpakai. Jadi, sebenarnya mengumpulkan sampah di sini juga gak bermasalah karena gak kotor-kotor banget.

♡♡♡

Dua bulan kemudian...

Balik lagi soal good looking. Lagi-lagi ya memang begitu. Ada karyawan baru lagi yang masuk. Yang semula aku di tempatkan di bagian Steering Wheel, tiba-tiba saja hari itu aku dipindahkan ke bagian Leather.

Di Line Leather, tugasnya membuat steer yang dilengkapi dengan bahan kulit. Cara kerjanya adalah menjahit kulit pada steer sesuai model dan jenisnya. Di sini ada 2 jenis. Jadi gak sulit untuk dimengerti. Hanya saja ruangan ini bau sekali. Bau yang dihasilkan dari lem untuk merekatkan kulit, kemudian di pancarkan dengan suhu panas dari Dryer yang membuat ruangan ini menjadi bau dan pengap. Dan kondisinya, ruangan ini ada di balik dinding yang memisahkan Line lainnya. Jadi sudah bau, pengap dan tertutup.

Aku gak punya pilihan dan memang gak bisa memilih. Aku hanya menatap dia yang menggantikanku di Line Steering Wheel dari Line Leather. Ya dia cantik, putih pokoknya jauh lah sama aku. Gimana jadi gak insecure?

Ada 6 proses di Leather. Cara kerjanya team work. Jadi jika buat kesalahan, pasti malu dan ngerasa gak enak sama proses sebelumnya. Bukan berarti kita manusia gak boleh ngelakuin salah sama sekali. Hanya saja jika bisa teliti, itu lebih baik bukan?

Tempatku di sini. Proses akhir, bagian finishing. Tugasnya melekatkan bagian-bagian yang perlu diberi lem. Eitsss hati-hati! Lem ini adalah Loctite. Salah-salah kalo sampai antar kulit jari kena, sulit untuk melepaskannya.

Lihat selengkapnya