Toys

Bisma Lucky Narendra
Chapter #3

Sebuah Pengakuan


"Cinta bukan sekedar perihal gairah purba atau dongeng Adam Hawa, saling mencintai lalu berani melanggar larangan suci sebab buah kuldi yang menggoda. Lalu, mereka rela terasingkan turun ke bumi. Cinta itu sayap-sayap perasaan yang membuat dunia menjadi indah." Alenia Jasmine

***

Jasmine menyambut kedatangan Jane dengan cipika cipiki sembari berkata setengah berbisik.

"Pria tampan berkumis tipis itulah sponsorku saat ini. Ia seorang pemilik showroom jual beli mobil mewah di Jakarta, Bandung dan Denpasar, Bali."Lelaki yang di bicarakan Jasmine sedang asik open mic bernyanyi menghibur diri.

"Ia sebentar lagi cabut. Istrinya baru saja menelpon mengabarkan kalau Ibunya masuk ICU karena penyakit jantung bawaan yang kumat" Jane hanya mengangguk saja tidak banyak memberikan reaksinya.

Dugaan Jasmine benar 💯%, tidak berselang lama, lelaki itu berpamitan.

"Terimakasih ya, Honey. Aku sangat puas dengan pelayanan special darimu. Kamu semakin pintar. Service yang TOP! Service excellent!" Lelaki itu mengacungkan dua jempol ke arah Jasmine lalu memasukan sebuah amplop cokla berisi penuh uang ke dalam tas Prada yang tergeletak sembarangan di sofa panjang.

Dengan sedikit berjalan sempoyongan, lelaki itu menghampiri Jasmine, memberikan kecupan di bibir sebelum akhirnya meraih jaket di sofa lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Kamu tidak mengantar dia kembali ke mobilnya?"

"Tenang, aku sudah membayar roomboy untuk membantunya ke mobil. Toh, Ia juga dengan sopir kok ke sini." Jane mengangguk-angguk.

"Aku pesankan satu botol lagi yang baru, ya?" Jasmine menuang isi Jack Daniels ke gelas kecil. Sekali tuang, isi botol itu sudah berpindah semua.

"Ngga' ini saja sudah cukup." Jane meminumnya seteguk.

"Yakin?" Jane tidak menjawab.

"Sorry, ya masih berantakan ruangannya."

Jane baru sadar dan perlahan mulai mengamati ruangam VVIP. Jasmine berpamitan untuk memesan menu dinner.

Jane berdecak kagum dengan fasilitas ruangan VVIP. Dibalik bilik room utama untuk tamu berkaraoke, sebuah kamar dengan ranjang double bed big size lengkap dengan kamar mandi dalam berkonsep ruangan sauna _yang sudah tentu akan memanjakan tamu untuk bisa lebih merasa rileks sebelum berkaraoke dengan pasangan, me-refresh pikiran

Sejauh pengamatan mata Jane, kalau memakai logika Sherlock Holmes, hanya ada dua kemungkinana penjelasan mengenai kondisi ruangan kamar di VVIP ini. Satu, sisa-sisa keadaan yang nampak; seprei ranjang yang acak-acakan, bantal guling yang tergeletak sembarangan di lantai kamar, meja rias yang berantakan, persis untuk menggambarkan sesuatu yang telah terjadi sebelum dirinya datang.

Dua, kaleng-kaleng bir, botol Jack Daniels kosong, dan benda-benda di atas karpet yang sangat berantakan karena alasan, ehem, tertentu. Jelas, dikamar ini baru saja dipakai dua manusia superhorny untuk bercinta. Jane membatin.

***

Jasmine datang dengan sebotol anggur merah.

"Aku putus dengan Andrew."

"Apa? Aku tidak salah dengar, Jane?" Jasmine membuka tutup botol anggur merah lalu menuangkan ke gelas kosong milik Jane dan dirinya.

Lihat selengkapnya