Traces of You

Ann Mone
Chapter #4

Bab 3 - Lewat Sehari

Keesokan harinya, Arin bersiap untuk sekolah seperti hari-hari sebelumnya. Dia harus bersiap lebih cepat untuk mengantar ransel ke kelas sebelum jam upacara Senin dimulai. Namun, ada yang aneh dengan sikap beberapa teman sekamarnya. Salah satunya ada Fia yang saat ini sedang mengantar ransel bersama Arin.

“Kau lesu banget, Rin,” ujar Fia memulai percakapan sembari berjalan melewati jalan utama menuju gedung sekolah.

Arin tidak yakin jika Fia melihat dengan jelas meskipun dia menggunakan kacamata. Di sekitar mereka cukup gelap karena tidak ada lampu penerangan di sepanjang jalan utama dan matahari baru saja naik di ujung cakrawala. Arin melirik arloji di tangan kirinya. Saat ini menunjukkan waktu 06.15 pagi.

“Wajar, Fia. Aku belum sarapan,” jawab Arin. Mereka sudah mengecek kantin sebelumnya, tetapi sarapan belum terlihat disajikan di sana. Tidak ingin membuang waktu, mereka memutuskan untuk mengantar ransel lebih dahulu dan kembali ke kantin nanti.

“Janganlah lesu-lesu. Tapi ini hari spesial.”

Arin mengernyitkan dahi. Dia tidak tahu jika ada sesuatu yang spesial hari ini. Atau apakah dia melupakan sesuatu lagi? Arin mulai menyalahkan dirinya sendiri lagi.

Mereka tidak melanjutkan percakapan mereka sampai jam upacara hendak dimulai. Arin melihat beberapa wajah familier dari kemarin. Salah satunya ada Juni yang sudah ikut ke dalam barisan. Dia terlihat bercanda tawa dengan murid laki-laki sebaya mereka. Suara dan cara Juni tertawa terdengar segar hingga sekilas dia tidak terlihat sakit kemarin. Dia terlihat baik-baik saja hingga Arin tidak heran jika ada orang yang tidak percaya dia sakit kemarin.

Lalu, Arin melihat cowok kemarin yang menemui Arin untuk memberikan roti isi pada Juni. Kali ini, Arin mengingat nama cowok itu. Dia juga menyadari Juni terlihat mengobrol lebih akrab dengan Arjuna dibandingkan murid cowok lain. Bahkan, Juni juga tertawa sembari memukul pelan pundak Arjuna. Arin sedikit tertegun begitu melihat kontak fisik lawan jenis yang dilakukan Arin. Dia pun mengakui keduanya lebih dekat dari yang dia pikirkan.

“Semuanya, bersiap untuk upacara!” seru kakak kelas dari anggota OSIS. Para murid kelas X pun sibuk berbaris sambil diatur oleh anggota OSIS sesekali. Barisan dibagi per tingkatan X, XI, dan XII, lalu dipisahkan antara pria dan wanita. Urutan barisan juga diatur berdasarkan tinggi badan, di mana murid-murid yang lebih tinggi mengambil barisan di depan lebih dahulu dan seterusnya. Tinggi badan Arin sedikit mencolok diantara teman-teman seangkatannya sehingga Arin tidak bisa mengelak dari mengambil barisan paling depan.

*** 

Kegiatan upacara terus berlanjut hingga selesai. Kali ini, Arin hanya memendam kelelahan yang dirasakan selama upacara atau bab ini akan berisi keluhan Arin selama upacara hingga dia merasa puas.

Setelah upacara kelas, pembelajaran dilanjutkan seperti biasa. Para murid masuk ke kelas masing-masing. Namun, Arin tidak langsung masuk ke dalam kelas. Dia pergi ke toilet untuk mencuci muka sekaligus menyegarkan diri sebelum kelas dimulai.

Ketika Arin masuk ke dalam kelas, beberapa kursi masih kosong di kelas. Di kelas, mereka memiliki kursi dan meja masing-masing untuk setiap 25 murid di dalam kelas. Arin segera duduk di kursinya yang berada di barisan belakang, kedua dari ujung kiri samping jendela.

Tepat setelah Arin duduk, Fia mengambil penggaris besi 30 cm yang ada diatas meja kemudian mencolek pelan pundak Arin dari kanan. Dia pun menoleh ke arah Fia.

Happy Birthday, ya, Rin,” ucap Fia pelan. Arin tertegun kaget begitu mendengarnya.

“Siapa?” tanya Arin memastikan. Barangkali dia salah mendengar.

“Siapa lagi? Kau ulang tahun hari ini, kan?”

“...... Oooh.” Arin hanya ber-oh setelah diam kebingungan sesaat. Dia tidak yakin jika dia harus menjelaskan yang sebenarnya pada Fia.

“Eh, Arin ulang tahun hari ini?” murid laki-laki di kiri Arin mendengar percakapan mereka. Arin semakin panik, apalagi murid itu mengatakannya dengan suara lantang.

“Eh, iyakah? Happy Birthday, Rin!”

“Arin, Habede, ya!”

Lihat selengkapnya