Traces of You

Ann Mone
Chapter #25

Bab 18 - Hal Baru

Mencari hal baru sebagai tujuan.

Satu kalimat itu terus terngiang di kepala Arin. Tepat setelah percakapan Arin dan Kaisar di sabtu malam lalu, Arin kembali merenungkan tujuan baru yang ingin dia capai selama di SMA Biantara. Kaisar telah menyadarkan Arin bahwa selama ini dirinya terlalu terpuruk dengan masa lalu. Dia pun bertekad bahwa dirinya akan mencari tujuan baru selama bersekolah di sini.

Begitulah awalnya, tetapi sampai detik ini, dia masih mencari jawaban dari kalimat itu sampai saat ini. Bahkan sampai UTS telah usai, Arin tidak mendapat jawaban yang dia inginkan.

Arin menghabiskan hari Minggu yang dia jalani dengan mencuci pakaian dan merapikan kamar. Semula dia berencana untuk beristirahat setelah selesai menyelesaikan kegiatan di kamar, tetapi teman-teman sekamar Arin asyik mengobrol di dalam kamar tanpa mengajaknya sama sekali.

Arin pun memutuskan untuk keluar meninggalkan asrama. Arin melangkah melewati lapangan upacara dan aula, menikmati pemandangan sembari melihat murid-murid yang kebetulan tengah bermain badminton di lapangan upacara. Hari masih menunjukkan jam 10 pagi, jadi tak heran jika ada murid yang masih berolahraga saat itu. 

Langkah Arin membawanya ke kantor penjaga asrama. Dia pun akhirnya memasuki kantor, hendak mengambil laptop miliknya. Setelah mengisi log book pengambilan, Arin pun melanjutkan langkahnya menuju ruang baca.

Sudah lama bagi Arin tidak menggunakan laptop di hari Minggu atau hari libur. Sebelumnya, Arin sering menggunakan laptopnya untuk menghubungi Kaisar sekaligus mengerjakan PR. Namun, dia hampir tidak pernah menggunakan laptop lagi setelah Kaisar masuk ke SMA Biantara. Terkadang Arin ingin menggunakan laptop selama belajar malam di kantin. Lalu dia mengurungkan niat tersebut, mengingat tidak ada akses wifi di kantin sehingga menggunakan laptop pun terdengar sia-sia.

Tak banyak murid yang menggunakan laptop di ruang baca. Di antara murid yang ada di sana, Arin melihat ada Carla yang duduk di meja dekat halaman depan ruang baca. 

Melihat Carla seorang diri, kali ini Arin memutuskan untuk menghampiri Carla lebih dulu.

"La, apa aku boleh duduk di sini?" Tanya Arin sopan.

"Duduk aja, Rin."

Setelah mendapat persetujuan Carla, Arin memilih posisi duduk berhadapan dengan Carla. Dia membuka laptopnya hingga laptop mereka saling membelakangi satu sama lain.

"Tumben kau keluar asrama," ujar Carla memulai obrolan. Semula Arin kaget, tetapi dia cepat menjawab ucapan Carla.

"Lagi bosan aja di kamar."

"Oooh."

Keduanya pun kembali fokus pada laptop masing-masing. Sebisa mungkin tidak mengusik satu sama lain. Namun, entah kenapa, reaksi terakhir Carla membuat Arin merasa canggung saat duduk bersamanya.

Apa dia enggak nyaman karena aku duduk di sini? Batin Arin bertanya sendiri. Namun, dia tak berani menanyakannya pada Carla.

Arin tak yakin dia ingin mencari sesuatu menggunakan internet di laptop, mengingat dia tidak berencana sama sekali untuk memakai laptop di hari itu. Dia pun iseng membuka salah satu akun media sosialnya, kemudian membaca berbagai postingan yang dilihatnya menarik, seperti informasi beasiswa, promosi lomba, sampai postingan terbaru di akun media sosial sekolah. Dia melihat banyak wajah dari murid kelas alpha yang terlihat di akun media sosial sekolahnya, terutama ketika mereka sering memenangkan olimpiade. Arin pun membayangkan wajah Kaisar akan muncul di salah satu foto tersebut di waktu yang akan datang. 

Pasti dia menunjukkan senyum anehnya saat berfoto. Batin Arin sembari terkekeh pelan saat membayangkannya.

Arin masih menelusuri beranda media sosialnya, sampai ada sebuah poster promosi lomba. Lomba itu akan diadakan di kota tempat Arin bersekolah, beberapa bulan dari sekarang. Terdapat beberapa kategori lomba yang menarik, mulai dari olimpiade, poster, sampai film pendek.

Lihat selengkapnya