Train to Heaven

Nurul Wulan
Chapter #6

Bab 6

***

Saat, Kasih memasuki gerbong kedua ia melihat Bright berdiri di sana. Ia sangat terharu masih ada orang lain yang dia kenal. Ia berlari mendekatinya. Air mata menggenang di pelupuk mata. Ia mengelap dengan ujung jari.

"Kau tidak apa-apa, Kasih?"

"Iya." Kasih mengangguk masih terisak. Perasaannya campur aduk antara takut, bingung dan gundah. 

Bright tersenyum dan berkata, "Tenang, semua akan baik-baik saja. Kamu tidak perlu takut dan khawatir."

Kasih menguatkan diri meremas bawah gamisnya. Ia menengadahkan kepala dan menyemangati dirinya. "Iya, baik," ujarnya tenang. 


Bright mempunyai tinggi badan yang lumayan. Jika berdiri sejajar Kasih hanya seukuran dada. Matanya agak sipit walau tidak terlalu kecil. Kulitnya putih tampak berasal dari keluarga yang berada. Tubuhnya agak kurus tapi terlihat cukup banyak makan mungkin sering olahraga. 

Satya menghampiri mereka dan memperkenalkan diri pada Bright. Bright balas menyapanya. 

"Apa yang harus kita lakukan? Sepertinya kita terjebak," ujar Satya.

"Kelihatannya begitu." Bright menyimpulkan. 

Lihat selengkapnya