Train to Heaven

Nurul Wulan
Chapter #7

Bab 7

***


Di gerbong dari urutan ketiga yang terbuka terlihat dua orang bapak-bapak yang sedang berbincang. Kedua bapak itu terlihat sangat kontras penampilannya. Bapak yang menggunakan kemeja biru bergaris-garis yang sangat rapi dan dasi kecil di leher juga celana panjang tidak lupa sepatu yang mengkilat. Menggambarkan seorang pekerja kantoran yang sangat sibuk dengan pekerjaannya setiap hari. Sedangkan bapak satunya menggunakan baju koko panjang selutut berwarna hijau, celana kain hitam panjang dan memakai sendal jepit biasa. Menggambarkan orang yang religius sampai tidak terlalu peduli dengan dunia juga pekerjaan. 


"Selamat datang!" Bapak kantoran itu menyapa dan menyalami mereka. "Kenalkan saya Julian dan ini dengan Bapak Saif," kata Julian sembari menunjuk ke bapak sampingnya yang dibalas dengan senyuman menunduk. 

Mereka pun saling mengenalkan diri satu persatu. Lantas membahas kondisi mereka yang tiba-tiba berpindah ke kereta yang misterius. 

"Berdasarkan kesimpulan bahwa gerbong di kereta ini terisi oleh dua orang dari masing-masing kita. Gerbong pertama oleh Pak Satya dan Mbak Kasih, Gerbong kedua diisi Mas Bright dan Ibu Madam, Gerbong ketiga ini diisi kami berdua, pertanyaannya masih ada berapa gerbong lagi? Dan masih berapa penumpang yang terjebak di kereta ini?" telaah Julian memilin ujung dagunya. 

"Sepertinya masih bakal ada gerbong lain. Lihat!" Bright menunjuk ke arah pintu yang berada di belakang. 

"Benar sekali," setuju Kasih. 

"Kalau begitu sebentar lagi akan ada bunyi bel dan pintu akan terbuka." Julian mendekat ke arah pintu dan menghitung mundur dari lima sampai satu. Kemudian, sesuai perhitungannya dering pengumuman muncul dan pintu menuju gerbong keempat terbuka.


Julian melongok ke arah dalam gerbong keempat dan mengajak mereka untuk masuk. Sesuai kesimpulan mereka ada dua orang di dalam, dua orang perempuan yang masih muda. Persis seperti Julian dan Saif, mereka sangat bertolak belakang sekali. Satu perempuan yang tidak modis memakai kacamata sweater coklat yang kebesaran dan baju hello kitty, celana yang sebetis dan sepatu sport seperti habis berolahraga. Sedangkan satunya kelihatan sangat modis dan peduli soal penampilan. Ia memirang rambutnya agak kecoklatan, memakai kalung di leher, blouse pink yang mengembang, kacamata hitam di kepala, rok selutut yang senada juga hak tinggi. Ia tampak seperti selebritis yang sedang berwisata. 


Gadis berkacamata itu menghampiri Kasih dan memegang kedua tangannya hendak hampir memeluknya, kedua bola matanya memerah dan basah. "Aku ketakutan dari tadi apakah kau masih ingat aku? Aku yang duduk di belakangmu."

Lihat selengkapnya