"Arghhh! Itu lian shinmei!"
"Dewiku telah tiba!"
"Apa dia masih tergolong manusia?!"
"Aku mencintaimu, Lian Shinmei!"
"Argghh! Fangyuku!"
"FLOWER'S STAR, I LOVE YOU!"
"Aggrhh! Lihat aku, Lian Shinmei!"
"Jantungku! Agrhh jantungku!"
"Dewi kami telah tiba!"
"Memang Idol terbaik sepanjang masa!"
"Ayo mulai perform! Aku tidak sabar!"
"Aku tidak menyangka bisa membeli tiket konser, Dewi Shinmeiku!"
"Agrhh! Akhirnya tabunganku selama ini tidak sia-sia!"
"Meiyu dewi kecilku, semakin cantik ya!"
"Huhu, dewi kecantikan menangis melihat keindahan dari Lian Shinmei."
"Dewi Shiyu sangatlah anggun ya! Kenapa mereka bisa secantik itu?!"
"Kak Shinmei! Adikmu melihatmu disini!"
"Agrhh!! MOYUN SAYANGKU!"
"Ekhem, Selamat malam semuanya!" teriak Shinmei menggelegar dengan bantuan mikrofon berwarna biru dalam genggaman tangan mungilnya. Di samping Shinmei terdapat 4 orang gadis cantik yg di yakini member dari girl band Flower's Star itu sendiri.
"Hallo semuanya!" teriak Meiyu sang maknae dari girl band Flower's Star. Suaranya halus yg terdengar seperti alunan musik malam.
"Hallo, Apa kabar!" sapa Shiyu, Visual dari girl band Flower's Star. Wajahnya halus seperti porselen, dan suaranya halus seperti seorang ibu yg tengah menyapa anaknya.
"Hai, Star's are you ready?!" tanya Fangyu sang dancer dari girl band Flower's Star, wajahnya cantik dan memiliki pribadi ceria dan sosok yg friendly.
"Semuanya, hallo," sapa Moyun sang rapper dengan suara serak yg terdengar sexy pada telinga para Star's atau bisa kita sebut saja nama Fandom dari girl band Flower's Star.
Semuanya terdengar riuh dibawah panggung, semuanya berteriak dengan kencang sembari menyalakan Lightstick mereka.
"APA KALIAN SIAP?!" teriak shinmei dan antek-anteknya dengan semangat membara, lalu para fans berteriak lebih menggelegar dari suara idol mereka.
"YES! WE ARE READY!!" Shinmei dan teman-temannya tersenyum setelah itu mereka langsung memulai perform mereka yg sangat luar biasa.
"I'M lovin' myself, apa yg harus kulakukan." suara Shinmei terdengar sangat merdu dan hal tersebut membuat para penggemar bersorak kegirangan.
"Lagi-lagi ini membuatku mengantuk dan bingung, Get away." suara Meiyu terdengar sangat ceria dan tak lupa ia memberikan kedipan maut kepada para fansnya.
"Aku tidak suka perasaan yg membuat hatiku berdebar." Shinmei mengambil alih nyanyian dan bergerak sesuai koreografinya.
"Aku hanya ingin bersantai dengan nyaman." kini giliran si cantik Fangyu yg menyanyikan lagu bagian-nya, tak lupa ia menggerakan badannya dengan gesit karena ia merupakan seorang main dancer.
"Berhenti mengatakan apa yg harus kulakukan, Karena aku akan melakukan apa yg kuinginkan." Shiyu menebarkan senyum manisnya dan ada beberapa fans yg pingsan atau-pun mimisan melihat senyum cantik tersebut.
"Get Away, Get Away." suara Moyun terdengar serak namun tetaplah mempesona.
"Setiap hari adalah hari liburku." Shiyu maju kedepan dan memimpin dance dengan gerakan yg sangat mempesona.
"Holiday, No Oh Away, No Oh Away." Shiyu menyanyikan bagian akhir dari bagiannya. Shinmei langsung saja mengambil alih tempat utama sebagai panggungnya.
"Skandal yg melelahkan, Berhentilah mengikutiku, Aku adalah gadis yg bebas, Apa yg akan kau lakukan padaku." Shinmei mulai menyanyikan part rappernya dengan gesit dan sexy.
"Hari ini adalah hari liburku, Ikuti saja jalanmu, Jangan berbalik, Minggirlah dari jalanku." Shinmei semakin gesit dalam melakukan tariannya di samping ia menyanyikan bagian rappernya.
°
°
°
°
°
Setelah Performnya selesai, Para member berpisah untuk kembali menuju kedalam mobil yg tersedia untuk para member Flower's Star secara berbeda, mobil tersebut berjumlah 3, di mana shinmei langsung masuk kedalam mobil berwarna biru malam yg bertuliskan namanya dan logo agensi yg menaungi Flower's Star. Sementara Shiyu, Meiyu, Moyun dan Fangyu menaiki mobil berwarna merah dengan nama mereka yg tertera di samping logo agensi Flower's Star seperti yg dilakukan Shinmei.
Didalam mobil Lian Shinmei.
"Jalan," ucap Shinmei datar sembari menatap kearah luar kaca mobil. Sang supir langsung saja berjalan sesuai perintah dari Shinmei.
Drtttt Drtttt.
"Ah, ayolah siapa yg nelfon gw di jam segini sih?! Kayak nggak tau gue sibuk aja," batin Shinmei kesal, ia menggerutu dalam hati.
Shinmei menggeser ke atas tombol hijau tanda untuk menjawab panggilan dari nomer tak di kenal tersebut.
"Hallo," ucap shinmei tanpa berbasa-basi.
"Hallo Virgo, apa kau bisa mengambil tugas yg akan kuberikan?" tanya suara di seberang sana dengan nada datar yg mampu di rasakan walaupun hanya suaranya saja. Suara tersebut adalah suara milik seorang pria paruh baya yg mungkin seusia dengan ayah Shinmei.
"Cih, tentu saja. Apa yg harus ku-lakukan, huh? Tetapi, siapkan dulu uangnya, sesuai seberapa berat tugas itu," ucap Shinmei tak kalah datar, seakan saat dia di panggung tadi yg penuh ekspresi, dan senyuman ramag hanyalah ilusi belaka.
Orang itu tersenyum. "Tak berubah, tetap angkuh. Tapi aku menyukai gayamu, Virgo. Ini adalah misi SSS yg artinya sangat berbahaya, kuharap kau bisa menyelesaikannya sebelum orang-orang itu selesai membuat percobaan ilegal mereka," ucap suara di seberang sana dengan nada geram yg mampu di dengar oleh Shinmei.
"Hn, share lokasinya, sebentar lagi aku akan mengerjakan tugas itu," ucap Shinmei final, setelahnya sambungan di putus sepihak oleh Shinmei.
"Shine, berhenti di markas," ucap Shinmei tanpa berbasa-basi dan menunda waktu lagi.
"Baik. Master," ucap Shine, salah satu anak buah milik Shinmei dari Agent Demon Sword's, yg di mana Ayah Shinmei-lah pendiri serta Boss besar dari Agent tersebut.
Mobil Shinmei melesat membelah jalanan kota yg padat, dan sesekali banyak orang yg mengumpat dengan kecepatan pengendaraan dari Shine. Sementara Shinmei? Ia hanya diam sembari mengetik pesan untuk sang Ayah, bodo amat dengan umpatan orang.
"Master, kita sudah sampai," ucap Shine dengan nada sopan yg bahkan kelewat sopan, terkadang Shinmei bingung, yg menjadi orang tua Shine itu, dia atau Ayah-Ibu asli Shine? Entahlah itu tidak penting untuk di pikirkan sekarang ini.
Shinmei berjalan dengan wibawa dan tekanan aura yg kuat, para agent pemula dan senior hanya bisa menundukkan kepala saat Shinmei datang ke markas, banyak dari mereka yg mengagumi dan bahkan ada yg menjadi penggemar rahasia (menyukai dalam diam) Shinmei.
Akhirnya Shinmei tiba pada pintu ruangan yg bertuliskan #Legend Master. Yah, itulah panggilan para bawahan kepada Ayah shinmei, bila Shinmei adalah seorang master maka Ayah Shinmei adalah seorang legend master yg tingkatnya lebih tinggi dari Shinmei.
Shinmei memegang kenop pintu dengan hati-hati dan membukannya, setelah ia masuk pandangan-nya pertama kali jatuh pada seorang pria paruh baya yg tengah terduduk tenang di kursinya, dan juga tak lupa ada bertumpuk-tumpuk dokumen di atas meja pria paruh baya tersebut.
"Hormat kepada, Legend Master," salam Shinmei kepada pria baruh baya tersebut, sang pria paruh baya langsung saja melirik kearah Shinmei dan menjawab sapaan salam dari Shinmei.
"Baik! Apakah ada tugas, nak? Masuklah dahulu dan tutup pintunya," ucap pria paruh baya tersebut dengan tatapan hangat yg ditunjukkan kepada Shinmei, tanpa ba-bi-bu Shinmei langsung memenuhi perintah pria paruh baya tersebut.
Setelah selesai ia duduk pada sofa besar di samping jendela sembari menatap suasana di bawah gedung yg sangat riuh bahkan suaranya terdengar sampai tempat Shinmei, padahal ia sekarang sedang berada di lantai 10 gedung Demon Swor's.
"Ayah, aku mendapat tugas untuk menggagalkan eksperimen ilegal di jalan Jangjun kota A, apakah Ayah tau eksperimen apa itu?" tanya Shinmei datar sembari terus meregangkan otot-ototnya yg sempat kaku. Sang Ayah hanya mampu tertawa melihat putri-nya yg terlihat menggemaskan di mata-nya, padahal jika ada orang biasa yg melihat tingkah Shinmei akan merasa ngeri atau tidak lemas akibat aura Shinmei yg menguar tajam.
"Tentu saja, Ayah tahu semuanya, mau itu dari kota A sampai kota Z pun Ayah tahu. Lalu apa kau menerimannya? Kurasa itu bukan misi yg bagus, karena sangat tinggi kesulitannya. Sebaiknya kau mundur saja, nak," ucap sang Ayah dengan nada tegas di dalam-nya, ia tahu betul seberapa kuat putrinya ini, tetapi jika sudah berhadapan dengan ilmuan Gila mungkin dia bisa gagal.
Shinmei sedikit tersentak. "Apa maksud Ayah, tugas ini tidak mampu untuk ku selesaikan?" tanya Shinmei dengan serius, ia juga tidak akan melawan jika sang Ayah telah memberinya peringatan seperti itu.
"Hahaha, tentu saja. Hanya 00,099% kau mampu menyelesaikan misi itu, sisanya." sang Ayah menggelengkan kepalanya. "Mungkin akan gagal telak." lanjut sang Ayah dengan raut wajah serius.
"Kalau gitu, bukannya ini kesempatan gue buat jadi yg terhebat di seluruh negara kan? Otomatis juga gue bisa jadi legend kayak Daddy, menarik," batin Shinmei mulai meracau.
"Tapi Ayah, kurasa ini-lah kesempatanku untuk menjadi bersinar seperti Ayah dulu! Ini kesempatan emas, yah ... walaupun bisa membahayakan nyawaku," ucap Shinmei dengan percaya diri. Ia juga menatap Ayah-nya yg sedikit tersentak mendengar ucapan yg keluar dari mulut putri-nya itu. Sungguh buah memang tidak akan jatuh terlalu jauh dari pohon-nya ( sikap anak tidak akan jauh berbeda dengan sifat milik orang tuanya).
__ °° ¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶°°__
"Pertama gue bakal ambil data dari komputer itu, dan habis itu gue tinggal foto sebagai bukti penguat buat ngelaporin ilmuan gila ini," batin Shinmei membuat rencana. Tak lupa ia juga menunjukkan smirk-nya.
Shinmei langsung saja menggunakan Qigong (ilmu meringankan tubuh), dan melesat kearah laboratorium yg kebetulan tengah kosong penjagaan-nya, kenapa Shinmei mampu menggunakan Qigong? karena sebagai agent dan idol ia harus pandai-pandai mempelajari ilmu kuno seperti itu, agar tugasnya semakin mudah dan pertahanan dirinya menjadi kuat.
Shinmei langsung menyalin data dari komputer kedalam cip data miliknya, setelah itu ia menghapus data di dalam komputer tersebut agar tidak dapat di gunakan lagi kedepannya.
Setelah selesai berurusan dengan komputer, kini giliran Shinmei yg berurusan dengan para eksperimen ilegal dari ilmuan gila itu.
Shinmei terkejut saat melihat isi dalam tabung tersebut, ada rasa sedih sekaligus enggan untuk menatap isi tabung tersebut.
"Apa mereka gila?! Mereka buat gen manusia jadi zombie?! Buset, ini orang terlalu suka nonton film trailer kayak-nya, terus jadi nggak waras kayak gini, banyangin kalo gue yg ada di dalam tabung itu? Aduh mak, nggak kebayang inces," batin Shinmei menyupah serapahi ilmuan gila tersebut.