TRANSMIGRATION : CEO WIFE IS ALWAYS LAZY!

Yanti Fitri
Chapter #3

2

Dengan perasaan tidak sabar Arin membuka kotak itu dan melihat kalau isi di dalamnya adalah beberapa buku kecil dengan cover hijau polos dan pink muda beserta ada sebuah kotak yang lebih kecil lagi di dalamnya yang masih tertutup.

"Semoga saja dengan ini aku dapat mengetahui situasi saat ini." kata Arin dengan penuh harap.

Arin terlebih dahulu memutuskan untuk membuka buku pertama yang berwarna hijau itu karena besar kemungkinan ia mengetahui siapa pemilik tubuh ini adalah dari apa yang di tulis pemilik asli tubuh ini sebelumnya.

Dengan tenang Arin membuka halaman pertama dan menemukan tulisan yang begitu rapi dan indah yang sangat jelas menjelaskan kalau pemilik asli tubuh ini memiliki sifat lembut dan anggun, di sana tertulis bahwa nama pemilik asli tubuh ini adalah Arin Wein yang sama seperti dirinya namun dengan nama belakang yang berbeda.

"Arin Wein?" bisik Arin bertanya pada dirinya sendiri dengan kebingungan karena merasa tidak asing dengan nama itu.

Kembali melihat Arin bergulir ke arah tulisan selanjutnya yang menjelaskan hobi dan cita-cita hingga mata Arin menatap kata yang paling mencolok di sana yaitu siapa pemuda yang di sukai oleh Arin Wein ini.

Di sana tertulis bahwa orang yang di sukai oleh Arin Wein ini adalah laki-laki bernama Alcio Stevadithio Vee, seketika ketika melihat itu ingatan Arin langsung terlempar jauh menuju seminggu sebelum ia di tabrak.

Dimana saat itu ia berjalan melewati perpustakaan tua dimana salah seorang pegawai perpustakaan itu tengah membawa setumpuk buku tebal yang telah banyak rusak dan sepertinya mereka tidak lagi ingin merawatnya sehingga mereka memutuskan untuk membuangnya agar di angkut oleh petugas kebersihan.

Karena penasaran dan sedikit tertarik dengan buku itu Arin menunggu petugas perpustakaan yang sudah sedikit tua itu berbalik masuk lalu segera menghampiri tempat sampah itu kemudian memutuskan untuk memilih acak buku untuk ia bawa gar dapat di baca.

Sejujurnya saat itu Arin hanya iseng dan ingin mencoba membaca buku karena ingin tau bagaimana rasanya dan ternyata buku yang ia ambil adalah sebuah novel yang telah terkoyak sampul-nya sehingga Arin sama sekali tidak mengetahui judul dan siapa penulis novel itu.

Awalnya Arin hanya berniat untuk membaca sekilas karena ia sama sekali tidak terlalu tertarik untuk membaca novel, namun tidak dirinya sangka kalau jalan cerita buku itu begitu menyenangkan dan seolah menariknya untuk terus membaca.

Jadilah Arin mulai membaca novel itu di sela waktu istirahatnya yang di mana semakin membaca ia merasa terus tenggelam dalam segala masalah rumit hingga adegan romantis pemimpin laki-laki dan perempuan yang begitu membutuhkan banyak penyelesaian masalah sehingga keduanya dapat bersama.

Arin sangat puas dengan akhir novel itu dan merasa ia sama sekali tidak sia-sia membawanya karena akhirnya kedua tokoh utama itu menyingkirkan batu sandungan dalam hubungan mereka sehingga keduanya dapat bersama dan berbahagia.

Lihat selengkapnya