Tidak ada banyak rasa bersalah yang dapat menyelesaikan masa laluku, dan tidak ada jumlah kecemasan yang dapat merubah masa depanku, karena hidup di masa lalu hanya akan menyakiti masa depanku. Dan itu benar.
Aku mulai tersadar saat aku mendengar seseorang memanggil namaku, "James, bangun."
Aku memperhatikan suara itu. Dan ternyata suara itu seperti tidak asing lagi bagiku, karena suara itu suara milik Jean. "Jean ...!" panggilku. Aku terbangun yang ternyata aku sudah berada di sebuah ruangan. Sepertinya ruangan itu ruang khusus pasien, dan semua itu bisa di lihat dari ruangannya yang semuanya serba berwarna putih.
"James, kau sudah bangun?" tanya Hugo. Sepertinya ia yang telah membawa, sehingga aku bisa berada di ruangan itu.
"Apa yang telah terjadi padaku?"
"Kau ...."
Tapi belum juga Hugo sempat menjawabnya, Dokter Eugene masuk dan mendahuluinya. "Tidak ada. Kau hanya kelelahan. Aku telah memintamu untuk memberitahukan tentang kejadian yang selama ini menakutimu. Apa kau ingat itu?"
"Ya, aku ingat."
"Baguslah. Kalau begitu kau beristirahatlah di sini dulu!" pintanya, "Ayo Hugo, ada yang ingin aku bicarakan denganmu!"
Dokter Eugene pergi bersama Hugo. Meski Dokter Eugene telah memintaku untuk beristirahat, tetapi aku merasakan bahwa ada sesuatu yang Dokter Eugene sembunyikan. Karena itu, aku segera bangun untuk mencaritahunya.
Aku menelusuri setiap ruangan di klinik itu, hingga aku sampai di depan ruangan Dokter Eugene. Aku mendengar dengan samar suara orang sedang berbicara di dalam. Dan aku mencoba untuk mendengarnya.
"Dokter, kenapa kau berbohong padanya? Bukannya kau telah melihat sendiri bahwa James mempunyai gangguan dalam dirinya? Ia menyerangmu, dan bahkan hampir membunuhmu, kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya saja Dokter."
"Kau tahu Hugo? Ada saatnya di mana kita harus mengatakan kebohongan. Dan aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, apalagi dengan keadaanya yang seperti ini. Itu hanya akan memperburuk keadaannya. Karena kenyataan itu bisa sangat menyakitkan."
"Tap Dokter ...."
"Hugo, tolong! Daripada kita terus berdebat, lebih baik kau jaga saja dia, seperti kau menjaga yang lainnya. Dan yang terpenting jangan sampai kau biarkan ia tertekan, karena itu akan lebih mudah untuk memicu ketakutannya!"