Malam ini banyak turis mancangera yang berkunjung ke landmark negeri Jiran, Petronas Tower. Lampu yang dipancarkan membuat Petronas Tower terlihat sangat megah. Menara Kembar Petronas memegang gelar sebagai bangunan tertinggi dari tahun 1998 hingga 2004 dengan ketinggan 452 meter. Banyak perusahaan yang menyewa lantai di Menara Kembar Petronas untuk dijadikan kantornya.
Pernah ribuan orang berhamburan keluar dari gedung Petronas Tower setelah menerima telepon ancaman bom pada tanggal 12 September 2001, sehari setelah serangan 11 September yang menghancurkan menara kembar di World Trade Center di New York. Regu penjinak bom dikerahkan tetapi tidak ditemukannya bom di dalam gedung setelah mengevakuasi semua orang.
Peserta trip mulai mengabadikan momen di depan Petronas Tower. Mulai dari kelompok Niki sampai ibu-ibu Kalimantan ingin dipotret oleh Khaibar. Mendadak Khaibar menjadi fotografer di trip ini. Sesekali Niki meminta foto bersama Khaibar. Pria itu sama sekali tidak menolaknya.
“Ren, fotoin gue dong, jangan duduk terus di situ. Kayak jomblo ngenes keliatannya.” ujar Medina bercanda.
Aku yang sedang duduk di depan air mancur simfonik hanya mengalah. Menuruti permintaan Medina untuk memfoto dirinya dengan malas. Ia ingin menghiasi halaman Instagramnya dengan foto-foto liburannya.
“Mundur sedikit. Petronasnya gak keliatan.” suruhku.
Tanganku sibuk mengatur posisi gambar.
Medina menggaruk rambutnya. “Petronas segede gaban kayak gini gak keliatan di mata lo, Ceu? Mesti diLASIK lagi tuh mata.”
Aku mendengus.
“Bukan begitu pacarnya Aliando. Susah nih atur posisi yang pas buat Petronasnya terlihat di kamera.” kataku yang sudah lelah.
Aku mengembalikan ponsel Medina. Tampak perempuan itu tersenyum puas dengan hasil jepretanku.
"Lo mau kemana, Ren?” tanya Medina saat melihatku menjauh.
“Mau ke toilet. Ikut gak lo?”
Medina berpikir senjenak lalu berkata, “Enggak deh. Gue mau selfie lagi.”
"Narsis banget ya lo. Capek deh gue.” Medina hanya tertawa mendengarnya.
Aku izin kepada Pakcik Rashid untuk pergi ke toilet. Kemudian aku masuk ke Suria KLCC sebentar. Melihat-lihat desain gaun yang dipajang oleh toko-toko. Sampai aku lupa sudah cukup lama berada di dalam pusat perbelanjaan tersebut.