Travel - Ex

Fikra Nur Syahbana
Chapter #16

Bab 15 : Janji Saat Remaja

Aku heran.

Begitu banyak orang Indonesia yang datang ke Singapura. Seingatku musim liburan anak sekolah masih dua bulan lagi. Gaji ketiga belas para pegawai negeri juga belum cair- aku mengetahuinya karena sepupuku salah satu PNS di Kementerian Keuangan. Tapi lihatlah, Universal Studio Singapura hari ini banyak didatangi oleh turis asal Indonesia. Tak sedikit dari mereka yang membawa anak-anaknya untuk berlibur di sini.

Setelah rombongan berfoto di depan ikon The Universal Globe, Pakcik Rashid membolehkan kami untuk berpencar. Di hari ketiga ini kami dibiarkan bermain sepuasnya di USS. Untuk menikmati berbagai atraksi di taman hiburan yang memiliki luas 20 hektare ini, kalian perlu banyak waktu untuk mencobanya. Apalagi, kalian harus mengantre panjang untuk menaiki wahana dengan kondisi ramai seperti ini. Tidak jauh dengan Dunia Fantasi di Ancol.

Kelompok ibu-ibu dari Kalimantan mengikuti Pakcik Rashid mengelilingi Universal Studio, mereka lebih memilih belanja ketimbang melawan antre panjang yang dapat membuat kaki mereka pegal. Mas Ali membawa rombongan lain menuju wahana roller coaster Revenge The Mummy yang mengusung konsep Mesir Kuno. Tentu saja aku tidak ada minat untuk naik wahana ekstrim.

"Gak asyik lo, Ceu. Udah jauh-jauh datang ke sini. Masa cuma mau nontonin Minion doang.” keluh Medina yang kutolak ajakannya untuk naik roller coaster.

Kutatap Aryo yang sedang berdiri di depan kami. Sibuk mendokumentasikan momen.

 “Ajak Aryo aja, Med.”

“Gue gak bisa dekat sama dia lagi, Na.” kata Medina lirih.

Dahiku berkerut, “Kenapa?”

“Ternyata dia udah tunangan. Balik dari sini, minggu depannya dia nikah.” Medina menatap nanar punggung Aryo yang membelakangi kami.

“Pagi tadi, gue gak sengaja lihat Aryo diam-diam lepas cincin dari jari manisnya. Setelah gue tanya, he told me everything. Parah banget kan?”

Aku masih tak percaya. Dari perilaku Aryo yang perhatian pada Medina melihatkan ada getaran ketertarikan di antara mereka. Namun, nyatanya pria itu hanya PHP. Pemberi Harapan Palsu.

“Kita gabung sama Khaibar aja, yuk!” ajakku ketika Khaibar dan tentunya bersama kelompok Niki melintas di hadapan kami. Sekaligus membuat Medina tak sedih lagi karena Aryo.

“Kalian mau ke mana? Boleh gabung gak?” aku menatap Khaibar yang penampilannya pagi ini lebih tampan dari semalam. Tentunya ia jauh lebih sehat.

Wajah Niki langsung berubah cemberut setelah mendengar persetujuan dari Khaibar.

“Khai, kita ke Madagascar aja yuk.” bujukku.

“Maaf ya Mbak, tapi aku udah minta ke Mas Khaibar untuk bawa aku dan teman-temanku ke Jurassic Park.” sanggah Niki.

Aku melongo. Sejak kapan anak kuliahan ini bicara setegas itu padaku. Khaibar yang mengetahui ada perubahan situasi segera bertindak.

Lihat selengkapnya