TRIAD

DENI WIJAYA
Chapter #6

PINTU SEMBILAN#6

Beberapa bulan pun kemudian…

Semenjak kejadian pembunuhan itu, membuat kehidupan mereka berubah. Mereka kerap mendapat ancaman dari kelompok-kelompok preman yang tidak terima dengan kematian Bara. Mau tidak mau ketiga pemuda itu harus menghadapi serangan mereka. Untunglah mereka mempunyai ilmu beladiri yang tangguh sehingga mampu bertahan dalam setiap pertarungan dengan para preman.

Dan kemenangan demi kemenangan dapat mereka raih. Ketiganya semakin terbiasa dengan yang namanya pertarungan antar preman. Alhasil tidak jarang dari para bos preman yang mereka kalahkan tunduk dan ingin bergabung dengan kelompok Jefry hingga menjelma sebagai salah satu kelompok geng dengan nama Pintu Sembilan.

Makin lama nama Pintu Sembilan sebagai geng preman semakin disegani dan ditakuti di antara sekian banyak kelompok preman lainnya. Mereka harus berpikir seribu kali untuk berurusan ataupun melawan Pintu Sembilan jika tidak ingin hancur. Wilayah kekuasaan Pintu Sembilan hampir mencakup setengah wilayah kota Jakarta.

Suatu ketika menjelang dini hari Jefry dikejutkan bunyi ketukan pintu. Dengan malas ia bangkit. Sebentar menoleh ke jam dinding. Pukul 03:00 tepat.

“Hmm.. siapa yang berani mengganggu?” gumamnya.

“Mungkin Willy! Aku kan sudah pesan kepadanya, agar dia…. hm.. masih saja nekat ngetok pintu… awas kamu..!” gerutu Jefry.

Tangan Jefry menggenggam telinga pintu dan memelintirnya. Sontak saja pintu kamarnya terbuka. Tiba-tiba Jefry dikejutkan oleh kehadiran seorang wanita cantik dengan pakaian menggoda berdiri tepat di hadapannya. Bau harum memancar dari tubuhnya yang sedikit terbuka.

“Boleh aku masuk?” kata wanita itu. Bibirnya menyungging senyum.

“Si.. sii.. lahkan! Siapa yang menyuruhmu kemari?” ucap Jefry.

“Mr. Joker!” jawab wanita itu.

Darah muda Jefry tiba-tiba bergejolak. Setelah istirahat energi mudanya memburu. Dan pada saat itulah seorang yang diidam-idamkan instink nya muncul. Ada kecamuk rasa dalam dirinya. Sepertinya imannya telah dikalahkan oleh bisikan setan.

******

Pagi-pagi benar, Jefry terbangun dan dia sudah tidak mendapati wanita itu di dalam ruangan kamarnya. Jefry bergegas bangkit dari tempat tidurnya. Alangkah terkejutnya Jefry ketika dia menemukan sebuah bungkusan hitam tergeletak di atas lantai. Dia berusaha membolak-balik bungkusan itu dan mencoba menerka apa isinya. Belum sampai rasa penasarannya terjawab, tiba-tiba tiga orang berseragam polisi memaksa masuk ke dalam kamarnya.

“Jangan bergerak! Angkat tangan! Ayo, ikut kami!” kata seorang polisi di antaranya.

Lihat selengkapnya