Setelah menyadari bahwa dirinya kini berada dalam posisi yang sulit, apalagi sipir penjara mengawasinya setiap saat, membuat Pramono harus berpikir seribu kali untuk merencanakan kabur dari penjara karena Nusakambangan pasti akan menantinya. Apalagi Ruslan dan Kacung telah bersekongkol untuk memojokkannya, mereka telah membuat sipir penjara percaya dan mencurigainya.
Jadi buat apa dia harus bergabung dengan kelompok Ruslan, toh tidak akan membawa manfaat justru akan membuat dirinya sengsara, pikir Pramono. Kemudian dia memutuskan untuk keluar dari kelompok Ruslan. Kini ada tiga kekuatan yaitu kelompok Timur yang dikuasai oleh Tommy, kelompok Selatan yang dikepalai Pramono serta gabungan kelompok Barat dan Utara yang didukung oleh sipir penjara.
Karena merasa kekuatan kelompoknya yang paling lemah dibandingkan dengan kedua kelompok lainnya, membuat Pramono tidak mempunyai pilihan lain kecuali harus mendekati kelompok Timur. Pramono tidak ingin menjadi bulan-bulanan kedua kelompok lainnya, akan tetapi sebenarnya dia tidak ingin dikendalikan oleh kelompok manapun karena dia mempunyai suatu rencana yang tersembunyi.
Disamping itu Pramono melihat ada ambisi besar dalam diri Tommy untuk melakukan perlawanan terhadap sipir penjara. Untuk itu Pramono berusaha untuk membujuk Tommy untuk bergabung dengan dirinya, bersatu melawan kelompok Ruslan. Pramono memberikan sebuah penawaran kepada Tommy. Dia menawarkan suatu kerjasama yang saling menguntungkan tetapi itu menurut dirinya tapi entah bagaimana menurut kelompok Timur.
Pramono menawarkan bantuan kepada Tommy untuk kabur dari penjara tetapi dengan syarat dia beserta kelompoknya harus membantunya kabur dari penjara terlebih dahulu. Dengan kata lain kelompok Tommy harus melindungi dia untuk kabur terlebih dahulu. Akhirnya setelah melalui negosiasi yang cukup lama, Tommy menerima tawarannya. Akan tetapi Joni tampak ingin menolak syarat itu, tapi Tommy menghentikannya dengan isyarat tangannya. Joni tampak kesal, sepertinya dia merasa ada suatu rencana yang disembunyikan oleh Pramono karena Joni tahu benar bahwa Pramono dikenal karena kelicikannya.
"Jon, jangan khawatir, semua akan baik-baik saja." Tommy berusaha meyakinkannya.
"Bos sebaiknya acuhkan dia!" kata Joni.
Sejenak Tommy menatap Joni. "Tenang Jon, aku sudah mengantisipasi jika sesuatu terburuk terjadi!" kata Tommy lagi.
"Semua pasti ada resikonya. Jangan bimbang, Jon! Kita bisa bebas dan kabur dari sini jika kita bersatu melawan mereka." kata Tommy meyakinkan. Hal ini tetap membuat Joni semakin ragu antara melawan atau menurut.
******
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kedatangan anak buah Joni sambil menyeret Kacung masuk ke dalam ruangan.
“Bos, kubawa pengkhianat ini kepadamu, rupanya dari tadi dia telah menguping semua pembicaraan kita. Dasar pengkhianat!!”
Joni segera mendekatinya, ”Kurang ajar, sungguh aku tidak menyangka bahwa kamu akan mengkhianatiku. Jadi selama ini kamu adalah mata-mata sipir penjara!!!” bentak Joni.
Seketika Joni segera mengambil tindakan dengan memukul tengkuk Kacung hingga jatuh tersungkur.
"Bak! Buk! Duagh!" Beberapa tendangan Joni bersarang di tubuh Kacung.
Tommy menghampiri Kacung. "Plakk!!" Satu tamparan mendarat di pipinya.
"Ini untuk yang kamu lakukan kepadaku!" seru Tommy.
Lalu satu tamparan lagi di pipi satunya, "Plak!!" "Dan ini karena kamu berkhianat!" bentak Tommy.
"Bos, aku terpaksa melakukannya, jika tidak pastilah mereka akan membunuhku!" jelas Kacung meyakinkan Joni.