Trilogi Trimatra: Cita Punca Prawira

elrena._
Chapter #8

Hari Sial!

“Dit, daftar?” tanya Rula melihat formulir pendaftaran ketua OSIS ada di tangan Adit. Tentunya kepala leting itu menggeleng dan akan memberikan formulir ini kepada senior keluarga asuh Akasa yang ingin mendaftar. Rula mengangguk dan mengajak Adit untuk istirahat bersama dengan para senior di kantin.

Next aja ya, aku masih ada tugas buat dikerjain.”

“Oke, aku ngerjain tugas juga deh.”

“Kamu gak ngerjain tugas di asrama lagi?” tanya Adit dengan nada suara agak naik. Rula hanya menggeleng dan menyatakan jika waktunya tersita untuk menyiapkan pameran besok. Palet gangsa menghembuskan nafasnya kesal dan menarik Rula ke kelas bahasa gangsa untuk mengambil buku-bukunnya.

“Ambil bukumu, kerjain bareng aku. Gak disiplin banget sih!”

Ih, orang kamu juga gak ngerjain tugas. Karena apa hayo?” tantang Rula balik.

Heh, ngejawab lagi. Cepat ambil bukumu!” titah Adit dengan nada yang lebih naik. Rula berdecak dan menghentakkan kakinya sebelum memasuki kelas untuk mengambil bukunya. Dari dalam kelas, Rula melihat jika ketos dan waketos mereka sedang melakukan patroli untuk memastikan tidak ada siswa yang kabur ataupun pelanggaran lain.

“Halo kak Dara, bang Prince,” sapa Rula pada kedua kakak abangnya.

“Halo Rula, mau kemana nih bawa-bawa buku? Tumben aku gak liat kalian di kantin?”

“Lu pada gak kelaperan? Disuruh siapa bawa-bawa buku gitu Ru?” tanya Prince seakan menyambung pertanyaan Dara. Rula menunjuk Adit dengan kesal dan menjelaskan jika mereka ingin mengerjakan tugas bersama di perpustakaan. Adit justru menyatakan jika Rula melanggar wajib 5 yang seharusnya terkena pengurangan poin.

“Kak, aku ngerjain seni lukis di studio loh! Gak pengurangan ya!” elak Rula kesal.

Heh, kalian ini gak bisa damai sedetik aja? Gua mau lengser loh? Dapet ketos killer baru tau rasa lu pada,” potong Prince sebelum pertengkaran kedua kucing ini semakin menjadi-jadi. Dara menyetujui pendapat Prince dan menjelaskan jika keduanya salah karena sama-sama tidak mengerjakan tugas dengan disiplin dan bertanggung jawab.

“Udah, cepat ke perpus kalian. Nanti keburu bel masuk malah gak sempat.”

“Tugasku buat jam terakhir juga kok kak, aman,” jawab Rula memberikan jempolnya.

Hm, sepele kamu?” tanya Adit dengan wajah yang sudah dongkol dengan Rula. Rula membalas Adit dengan mengikuti ucapannya namun merubah nada bicaranya. Adit terbelalak melihat Rula semakin berani mengejeknya, tapi perdebatan mereka dipotong oleh Prince dengan melakukan hitung mundur.

Lihat selengkapnya