Trilogi Trimatra: Cita Punca Prawira

elrena._
Chapter #9

Ketua Osis Baru

Pagi ini, Hari Siswa Punya Karya mulai dilaksanakan. Para siswa dan siswi yang dipilih menyambut para tamu dengan barisan dan yel-yel ‘selamat datang’. Sebagian sudah mengenakan kostum masing-masing, sebagian diharuskan mengenakan seragam pakaian dinas khusus khas SMA Punca Prawira. Adit dan Rula sama-sama mengenakan PDK berwarna biru muda itu dan berdiri dibarisan palet walet.

“Selamat datang, tamu undangan, lama nian kami rindukan engkau…”

Setelah seluruh tamu telah dinyatakan hadir, pementasan siswa mulai dari teater, beladiri, hingga pameran lukisan dan penjualan souvenir HSPK tahun ini digelar dan mengundang atensi para tamu undangan ataupun masyarakat sekitar yang berkunjung. Kabarnya, siang ini akan dilaksanakan pula pemilihan ketua OSIS baru yang akan disaksikan oleh petinggi dan donatur yayasan langsung.

“Halo, namanya siapa?” tanya seorang ibu-ibu kepada Rula yang sedang berjaga.

“Pagi ibu, saya Rula Gaurimanohara dari kelas bahasa gangsa. Mari saya ajak berkeliling untuk melihat-lihat galeri seni lukis kami,” ucap Rula dengan ramah. Tentu wanita itu menerima dengan senang hati tawaran Rula dan banyak bertanya mengenai sekolah dan karya-karya yang dihasilkan. Rula sebagai walet gangsa tidak merasa kesulitan karena telah menerima banyak pengetahuan dari para senior sebelumnya.

Wah, kayanya ibu yakin deh nitipin anak bungsu ibu kesini.”

“Dengan senang hati ibu, kebetulan mulai tahun depan ada jalur beasiswa juga bu.”

“Tapi anak saya masih kelas dua SMP, boleh saya simpan brosurnya?” tanya wanita itu. Rula memberikan brosur yang lebih detail mengenai SMA Punca Prawira. Ditengah-tengah perbincangan dengan tamu, suara yang tidak asing menyela pembicaraan Rula dan sang tamu.

Loh, ibu kesini? Bapak mana?” tanya siswa itu kemudian salim pada sang wanita.

“Adit, bapak kan baru pergi lagi ke kantornya. Kangen bapak ya?” tanya wanita itu.

Rula melirik Adit seakan bertanya-tanya kondisi apa yang sedang dia hadapi ini. Adit tertawa puas melihat sang ibu berhasil mengerjai Rula seakan-akan tamu undangan yang ingin tahu banyak tentang SMA Punca Prawira. Tentu Adit menjelaskan jika beliau adalah ibundanya dan hadir kesini karena permintaan darinya.

“Aah, maaf tante! Aku kira tamu undangan,” ucap Rula kemudian buru-buru salim.

Lihat selengkapnya