Trilogi Trimatra: Cita Punca Prawira

elrena._
Chapter #29

Cerita Lama Bersemi Kembali

Kabar pilu terus berdatangan pada tahapan seleksi yang Rula dan Adit ikuti, mereka berdua dinyatakan gugur karena nilai SKD masing-masing tidak terjaring dalam 3 kali formasi yang dibutuhkan instansi. Tentu mereka merasa depresi karena kegagalan beruntun yang dirasakan hampir bersamaan. Rula tidak hanya merasa sedih, dia juga semakin tertutup dan semakin tidak bisa menerima jalan hidupnya yang terlalu sering gagal.

“Gauri sayang, mau sampai kapan sedihnya?” tanya Mauly melihat putrinya hanya menatap kosong aquarium ikan cupangnya beberapa hari terakhir. Rula terus diam seakan kehilangan arah hidupnya, dia benar-benar kecewa dengan dirinya sendiri. Mauly terus menanyakan apa yang menjadi bebannya hingga membuat Rula berpikiran harus lolos satu kali tes.

“Bun, aku wakil leting, Winara Smacapra, peraih Acalapati Serira juga. Tapi kenapa hidupku gagal terus?” tanya Rula dengan tatapan yang masih kosong. Mauly terdiam dan berusaha merangkai kata-kata yang tepat untuk Rula yang sedang patah hati. Rula masih terus diam seakan membiarkan isi kepalanya saling menyalahkan.

“Sayang, ekspektasi orang lain itu gak perlu kamu bebankan sampai bikin kamu pusing sendiri. Memangnya, kalau kita berhasil mereka akan mengapresiasi kita? Kan kebanyakan cuek karena kamu memang sudah biasa meraih apa yang kamu mau. Mereka gak peduli sama proses kamu sayang,” jelas Mauly dengan penuh hati-hati.

Rula terdiam seakan menarik semua nyawanya kembali, tatapannya tak lagi kosong seperti pagi tadi. Remaja itu merasa ucapan sang ibunda ada benarnya, kenapa dia harus menaruh segala ekspektasi orang lain dalam dirinya? Bukankah hanya bunda, Adit, dan pelatih Wira yang selalu ada disaat dia jatuh?

“Sekarang, Rula mau kejar apa? Bunda bantu sebisa Bunda ya.”

Rula mengecek ponselnya yang sempat dia abaikan semenjak pengumuman itu keluar. Rupanya, Adit mengiriminya beberapa pesan selama dia mengabaikan ponselnya. Adit mengirimkan informasi jika akan ada kirab dari Akmil di kota mereka dalam rangka pelantikan Komponen Cadangan (komcad) besok. Rula memberikan foto poster itu pada sang ibunda dan ingin mencari kembali motivasinya di kirab Akmil esok hari.

“Nah, ini baru Gaurinya bunda!”

--

Mentari menembus dedaunan rimbun yang menaungi masyarakat di balai kota tanpa menyengat kulit. Rula menjadi salah satu penonton peresmian komcad dipagi hari ini bersama sang ibunda. Berbagai atraksi dilakukan oleh para komcad yang hari ini resmi dilantik dan dikukuhkan. Rula terbius dengan penampilan para anggota sehingga tidak menyadari ada seorang remaja pria berdiri disampingnya.

“Ekhm, serius banget.”

“Adit?!”

Rula menatap Adit yang sudah berdiri lama disampingnya dengan terkejut namun juga antusias dengan kehadiran Adit. Pria itu terkekeh melihat Rula yang begitu antusias dengan kehadirannya. Mereka melakukan tos dan saling bertukar kabar setelah sekian lama tidak bersua. Adit yang menyadari keberadaan Mauly segera melakukan salim dan menanyakan kabar Mauly.

“Tante ada yang dijenguk kesini?” tanya Adit sedikit penasaran.

Lihat selengkapnya