Sesuai arahan jarak jauh dari Adit, Rula mempersiapkan dirinya untuk kembali berlaga dalam seleksi CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia jabatan Pemeriksa Keimigrasian Pemula. Untungnya, sebagian besar dokumen sama persis dengan yang dia persiapkan saat tes Bintara Polri dan Poltekim. Karena itu juga, Rula dapat menghemat waktu untuk persiapan berkas dan dapat mengalihkan sebagian besar waktunya untuk mendalami SKD.
Rula G.: ADIT, AKU LOLOS ADMINISTRASI!
Rula G.: doakan gak gugur di SKD lagii!!!
Sertar Adit (aamiin): pasti lolos tante imigrasi ini
Sertar Adit (aamiin): tetaplah setil tante, jangan lupakan paletmu kalau sudah berhasil haha
Rula G.: kayanya kamu yang bakal lupain aku pas jadi taruna hahaha
Persiapan Rula dapat dikatakan cukup singkat untuk tes kali ini, untungnya tahapan tes tidak sebegitu banyak dan rumit seperti Bintara Polri yang dia lalui kemarin. Hari ini Rula bangun lebih pagi dari biasanya dan mengenakan setelan khas tes jasmani, hijab hitam, jersey putih, juga training hitamnya. Tetapi pagi ini dia diantar oleh sang ibunda menuju lokasi tes, tidak diam-diam seperti dia melaksanakan tes jasmani Polri kemarin.
“Bunda, doain Rula ya.”
“Selalu sayang, semangat prajurit tangguhnya Bunda!”
Rula tersenyum lebar mendengar kalimat penyemangat dari Mauly, gadis itu berpamitan kemudian berlari ke dalam lapangan Brimob yang menjadi lokasi tesnya. Rula kembali bertemu beberapa anggota Polri yang sempat dia temui beberapa bulan lalu saat melaksanakan tes sebagai casis Polwan. Sebagian anggota menyadari kehadiran Rula yang kembali berjuang dalam tes CPNS, salah satunya Finn Cannavaro, anggota Polri yang mengantarkannya pulang.
“Jangan cidera lagi ya dek,” celetuk Finn melihat kehadiran Rula.
“Insyaa Allah gak akan bang, sekarang sudah ada restu Bunda.”
Finn memberikan jempol pada Rula dan mendoakan peserta dengan nomor dada 026 mendapatkan hasil terbaik dalam tesnya kali ini. Rula mengangguk dan mengaamiinkan segala doa baik untuknya. Saat tes lari 12 menit dimulai pun, Rula terlihat lebih stabil dari sebelumnya yang sedikit terburu-buru dan jelas ada yang salah pada kaki kirinya. Dalam hati gadis itu, inilah saatnya membuktikan jika kegagalan adalah pembelajaran.
“Keren, sudah dapat 2.300 aja habis cidera!” ucap Finn mengajak Rula tos di pinggir lapangan. Rula yang terengah hanya bisa tertawa kecil dan membalas tos yang Finn berikan kepadanya. Mungkin sebagian akan memandang Rula menggunakan nepotisme, tapi faktanya Finn lah yang menyadarkan Rula mengenai langkahnya yang keliru.
Tes dilanjutkan dengan samapta B yang berisikan chinning, push up, sit up, dan diakhiri dengan shuttle run. Untungnya, Rula mampu melewati segala tes samapta yang melelahkan itu dengan hasil yang cukup memuaskan. Dia mendapatkan nilai rata-rata 75 untuk samapta B yang membuatnya digolongkan sebagai kandidat terkuat di formasi PKP Wanita provinsinya.