Tristan da Cunha

Oleh: Masrojah

Blurb

Perjalanan Imran remaja yang berniat membagikan sepasang mata kerbau ke seluruh ayah di dunia. Tujuan pertamanya ke sebuah pulau di seberang Afrika Selatan. Pulau itu bernama Tristan da Cunha. Di tengah perjalanannya, Imran mendapat kendala. Lipatan doa yang ia bawa di dalam kardus besarnya terbuka. Muncul cahaya semburat yang menggemparkan dunia yang saat itu sedang diselimuti kegelapan. Konon hanya lipatan doa miliknya dan puisi pak dalang lah yang mampu mengembalikan kegembiraan dunia. Ketika sampai di pegunungan Himalaya, Imran bertemu dengan Rahwana. Pertemuannya menimbulkan bencana. Bukit es di Himalaya luruh. Terjadi banjir bandang yang luar biasa hingga menenggelamkan teluk Benggala. Di Teluk tersebut bersemayam Paus Biru. Dia jelmaan Prabu Kumbokarno. Di dalam perut Paus Biru itu terdapat pak tua si penjual jagung rebus. Pak tua itu telah mencuri satu lipatan doa milik Imran. Sebelum lipatan doa itu lengkap, dunia akan sulit dikendalikan. Sayangnya Paus Biru itu pun meninggal bersama pak tua penjual jagung rebus. Namun, lipatan doa miliknya jatuh di tangan kura-kura. Dia berambisius untuk menjadi manusia. Lipatan doa itu pun hendak digunakan untuk dirinya melebur menjadi manusia yang rakus dan sesuka hati.

Lihat selengkapnya