"Apa? Jadi si Lefrand itu satu kelas sama kalian?" Dio memandang Joana dan Meitha bergantian dengan mulut ternganga.
"Dan tau nggak yang lebih parah? Dia duduk sebangku sama Joana." Meitha menambahkan sambil cekikikan.
Joana mengaduk-aduk mie ayamnya dengan wajah masam. Sementara teman-temannya yang lain ikut terbahak-bahak, seolah-olah kejadian itu adalah hal yang lucu.
Saat ini sedang istirahat sekolah. Joana dan teman-temannya makan di kantin sekaligus menyambung cerita tentang Lefrand si cowok sialan itu.
"Well, kayaknya Lefrand emang takdir buruk untuk lo, Jo." Dio meledek, kembali tergelak diiringi tawa cempreng Meitha yang duduk di sampingnya.
Joana hanya menyeringai tanpa bicara apa-apa. Perutnya sudah keroncongan dari tadi dan dia tengah malas membicarakan Lefrand.
"Eh, itu sih Lefrand dateng!" seru Meitha, menyenggol Joana hingga gadis itu tersedak.
Lefrand memandang berkeliling dan tak sengaja melihat Joana sedang duduk di bangku dekat pintu belakang kantin. Cowok itu pun berjalan mantap menuju ke sana.
Meitha menyenggol Joana lagi yang sedang terbatuk-batuk karena tersedak mie ayam super pedasnya. Kerongkongannya sakit dan matanya berair. Gadis itu jadi sebal karena Meitha terlihat sangat antusias dengan kedatangan Lefrand kemari.
Aidi serta-merta mengepalkan tinjunya, sementara Dio dan Ilus bangkit berdiri memasang wajah garang pada cowok itu.
"Mau ngapain lo kesini?!" bentak Aidi saat Lefrand mendekat.
Lefrand memandang Aidi, Dio dan Ilus bergantian, lantas berseru, "Oh iya. Kalian preman-preman kemarin, 'kan? Yang mencuri barang-barang gue. Ternyata kalian semua sekolah disini juga."
"Terus mau lo apa?" tantang Ilus galak.
Lefrand tersenyum sinis. "Mau gue kalian semua masuk penjara karena udah melakukan perbuatan kriminal!"
Aidi maju selangkah hendak meninju wajah Lefrand, tapi Dio segera menahannya. Semua pasang mata tertuju pada mereka sekarang.
"Kenapa? Mau keroyokan lagi kayak kemaren?" Lefrand sengaja memancing emosi Aidi.
"Frand, mau ngapain lagi sih lo? Gue 'kan udah bilang kalo kita semua bakal ganti balik barang-barang lo." Joana akhirnya membuka mulut. Berusaha mencegah kalau-kalau Aidi dan Lefrand berkelahi di sini. Ia malas untuk masuk ke ruang BK serta mendengar omelan ayahnya pulang nanti.