Aku tak mempedulikannya, beranjak dari tempat duduk itu dan segera pergi meninggalkan nya
Aku menoleh sedikit ...
Jeon hanya menatapku dengan senyuman tipis.,
Aku berjalan menuju rumah, dan melihat rumahku
Kudapati bayangan bayangan masa laluku dengan keluarga
Aku tau ini sudah menjadi takdir bagiku, tuhan sedang menguji kesabaranku
Seberapa besar kesabaranku seberapa besar keikhlasan hatiku.
Aku masuk kedalam rumah
Dan merebahkan diri di sofa sambil memainkan ponsel
Dan jari jemariku menari nari diatasnya
‘’ senyumanmu itu ingin selalu kujaga, selamanya
Dalam beberapa keadaan terlihat kamu ingin menangis walau kamu sedang tersenyum... aku ingin tinggal bersama kalian selamanya dan aku harap kita senang seperti itu pada awalnya...’’
~ ayana moon ~
Aku menekan tombol oke dan mensimpan kata kata yang tadiku tulis.
Dan mataku menatap sebuah benda berwarna perak..
Ya itu buku yang pernah appa beri padaku saat pertama kesini
Dan aku mengingat semua pesan yang appa berikan ketika memberi buku ini
Aku Dan membuka buku aku melihat tulisan yang sebelumnya belum pernah kutulis
‘’ hai ayana, How have you made up your mind about our departure? sorry we left without saying goodbye to you.. yes, we know you hate people who leave you without saying goodbye right? Bye..... ‘’
Aku membaca tulisan yang berbahasa inggris
‘’hai ayana, Bagaimana apa sudah mengikhlaskan kepergian kami? maaf kami pergi tanpa pamit padamu.. ya, kami tahu kau membenci orang yang meninggalkanmu tanpa pamit kan? Selamat tinggal..... ''
Aku terheran heran siapa yang menuliskan ini
Pikiranku terulang pada kejadian saat itu
Saat ingin pergi keacara konser buku ini menulis dengan sendirinya, tapi aku tak percaya dengan hal hal yang berbau fantasi. Ya yang ku lihat di drama drama korea maupun china.
Aku melempar buku itu ke atas meja dan segera menuju kamar tidur
Sesampainya dikamar...
Aku melihat keluar jendela untuk menikmati sejuknya angin sore.
‘’ hah... mengapa dikeadaan seperti ini aku menikmati angin sore? ‘’ ucapku bertanya dalam hati
Setelahku berkata seperti itu
Awan dengan sendirinya berubah menjadi kumpulan kumpulan hitam yang mengapung diatas angkasa,
Aku tau pasti tuhan mendengar ucapanku tadi.
Ku ambil buku perak itu dan menuliskan sesuatu didalamnya.
‘’bukan tuhan tidak tau sedihmu, tapi tuhan tau kalo kamu itu kuat’’
Aku tersenyum lebar pada buku itu dan menutupnya, mencoba menghilangkan kesedihan
Aku segera menyiapkan barang yang akan dibawa kenegara kedua orang tua ayah dan ibuku ( laos )
Mematikan notipikasi semua aplikasi
Dan segera pergi meninggalkan negara korea...
Menuju bandara
Sesampainya disana...
Aku dikagetkan oleh seseorang yang tiba tiba mencegahku
Aku menoleh keatas untuk melihat siapa yang mencegahku,
‘’jeon? Mengapa kau ada disini? ‘’ tanyaku heran
‘’ kau mau kemana? ‘’ jawabnya yang malah menanyaiku balik
‘’ aku akan pergi kenegara sana’’ tunjukku pada salah satu arah
‘’ apa untuk melihat orang tu... ‘’
Kupotong ucapannya dengan membungkam mulutnya itu
‘’Sttttt..... jangan berkata ‘’ ucapku yang menempelkan tanganku pada bibirnya
...
Jeon menatapku dengan senyuman indah diwajahnya dan memegang tanganku
‘’ aku mencintaimu ‘’ ucapnya blak balkkan.
Aku terdiam sesaat...
Aku membelalakkan mata tanda heran pada seorang lelaki yang tidak menyukai perempuan,
‘’b..bhahaahaha’’ aku tertawa lepas
‘’ mengapa kau tertawa? ‘’ tanyanya dengan tegas.
Suara ketawaku mulai menghilang
Aku menatap tajam matanya
‘’ apa kau sedang tidak berbohong? ‘’
‘’ sejak kapan aku berbohong padamu? ‘’ tanya jeon yang juga menatapku
Aku memalingkan wajahku dan melihat kesegala arah
Aku tak menjawab pertanyaan itu dan...