True Love

Hilmiatul Hasanah
Chapter #2

Part 1

Seorang gadis tengah berjalan di Koridor sekolah dengan kekasihnya yang tengah merangkul pinggang gadis itu posesif, senyuman gadis itu tidak pernah luntur dari wajah cantiknya saat murid SMA Orlando menyapa nya, berbeda dengan laki-laki yang berada di sebelahnya, laki-laki itu menampakkan wajah datarnya saat melewati Koridor sekolah tanpa menghiraukan ucapan para murid yang menyapa nya ataupun memujinya terang terangan.

Mereka adalah Keano dan Kalista couple goals SMA Orlando, Primadona dan Arjuna yang dimiliki SMA Orlando, banyak bisik bisik dari murid sekolah yang sedang membicarakan mereka dari yang baik sampai buruk tapi mereka tak mempermasalahkan itu karena mereka sudah terbiasa akan hal itu. Mereka berjalan menuju kelas mereka karena kebetulan mereka satu kelas di kelas XII IPA 3.

"Tumben Nih laki bini siang datengnya biasanya semut masih tidur kalian udah dateng," ucap Aksa saat melihat Keano dan Kalista memasuki kelasnya dan duduk di bangku mereka, Aksa adalah sahabat Keano sejak SD.

"Noh si kulkas lama banget jemput gue," ucap Kalista menunjuk Keano dengan dagunya.

"Dosa loh Ta ngatain calon suami tuh," ucap Keano sambil menarik bibir Kalista membuat gadis itu menjadi kesal dengan ulah kekasihnya itu

"Bibir gue maju tau rasa lo" ucap Kalista sambil memukul Keano kesal membuat Aksa dan Edzar sahabat mereka menggeleng melihat tingkah dua kekasih ini yang memang jarang sekali akurnya.

"Good pagi selamat morning epribadeh kawan-kawan sesat ku," suara teriakan melengking dari arah pintu mengalihkan tatapan ke empat orang itu yang sebenarnya sudah tau siapa yang datang, dia pasti Sela dan Adshila mereka sahabat Kalista semenjak SMP dan sialnya mereka selalu sekelas. Jika kalian bertanya siapa yang berteriak itu? Dia itu Sela gadis itu memang sangat hobi berteriak membuat Kalista sering mengeluh dan berujung pada Keano yang marah pada Sela karena membuat gadisnya sakit telinga karena ulah gadis itu.

"Lo bisa gak sih gak teriak-teriak sakit nih telinga gue dengernya," ucap Kalista sambil mengelus telinganya.

"Elah jauh gini masak sakit? Nih kalo gini baru," dan sedetik kemudian Sela langsung menjerit tepat di telinga Kalista membuat Kalista langsung menutup telinganya.

"Eh Dugong anjir ini telinga gue sakit." Kalista langsung mengusap telinga nya. Keano yang melihat itu semua menahan kesal pada Sela.

"Sayang kamu gak papa kan?" tanya Keano khawatir lalu melihat telinga Kalista dan mengusapnya lalu meniup nya dengan pelan.

"Sela lo tu bandel banget sih, harus berapa kali gue bilang jangan teriak-teriak ini sekolah bukan hutan, suka gak sadar diri ya suara cempreng gitu mana kek toa masjid rusak tau gak," ucap Keano pedas, jangan heran karena itu lah Keano sekali berbicara itu keyak pedang nusuk, jadi lebih baik kalian melihat dia saat diam dari pada saat berbicara seperti itu.

"Ya maaf," ucap Sela menunduk jujur ia sangat terluka dengan ucapan Keano buktinya saja gadis itu kini tengah memaki maki kekasih sahabat nya itu. Namun Sela tau ini salahnya dan Sela juga sudah terbiasa mendengar ucapan pedas dari Keano tapi tetap saja gadis ini tidak ada kapoknya.

"Mulutnya kalau ngomong pedes banget ya," ucap Kalista pada Keano.

"Kan aku khawatir sama kamu," ucap Keano. Belum sempat ada yang menimpali ucapannya seorang guru sudah masuk ke kelas mereka membuat mereka kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa seorang guru tampan yang umurnya masih sekitar 25 tahunan, beliau pak Reno guru Matematika yang mengajar di kelas mereka. Jika banyak guru matematika itu killer maka pak Reno sebaliknya guru ini sangat sabar dan murah senyum.

"Pagi pak." Jawab semua murid serentak.

Lihat selengkapnya