Blurb
Bagi Panji, Savira itu segalanya. Tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, Panji sudah sangat jatuh cinta pada Savira sejak lama, sejak eratnya hubungan persahabatan mereka.
Tapi Savira tak bisa membalas perasaan Panji, Savira hanya menganggap Panji sebagai sahabat, atau mungkin saudara, tidak lebih.
Panji itu pintar, karna dia tekun dan optimis. Sedangkan Savira sebaliknya. Panji juga tak kalah tampan, fisiknya sangatlah menawan. Mungkin bisa di katakan dekat dengan kata sempurna.
Tapi bagi Savira, fisik bukanlah suatu alasan untuk jatuh cinta. Memandang keindahan fisik seseorang hanyalah sekedar rasa takjub. Sedangkan jatuh cinta lebih dari itu.
.
.
.