Ujian Nasional pun akhirnya tiba. Suasana SMA Pusaka terlihat tenang dan tegang. Semua siswa SMA Pusaka dibuat gugup pada hari pertama mereka ujian.
Namun, guru-guru terus men-suport dan memberi dukungan juga doa agar anak-anak didiknya tetap semangat dan bisa mengerjakan ujian mereka dengan mudah dan lancar.
Mereka menjalani Ujian Nasional selama empat hari. Selama empat harilah mereka menentukan nasib untuk kedepannya.
*****
Empat hari berjalan begitu cepat dan menegangkan. Bel berbunyi dengan nyaring di seluruh sudut sekolah, menandakan Ujian Nasional hari terakhir telah selesai.
Suara sorakan terdengar ambyar di setiap lorong sekolah. Para siswa terlihat lega dan begitu bahagia, saling berpelukan dan mendokan agar hasil yang didapat nanti sesuai keinginan.
"Jalan ke mall yuk," ajak Keysa pada Savira.
"Yah... sorry Key, gue mau jalan bareng John," ucap Savira memanyunkan bibirnya.
"Yah, lo mah gitu," sebal Keysa.
Tiba-tiba Savira tertawa begitu saja, membuat Keysa terheran hingga mengerutkan keningnya.
"Kenapa?" tanya Keysa.
"Lo ingat nggak, 11 bulan lalu?" tanya Savira balik.
"Apaan? Mana gue tau tanpa lo jabarin."
"Itu lho, waktu lo ajak gue ke mall, dan akhirnyaa lo berantem kan sama Panji, flashback dong gue, haha...," tawa Savira renyah.
"Dasar, seneng lo?"
"Dihh! Baper...."
"Biarin, tapi gue bersyukur sih, sekarang gue udah bisa move on dari Panji," ucap Keysa bangga.
"Oh ya? Masa?" goda Savira.
"Serius. Ya... itu semua karna Madan," senyum Keysa malu-malu.
"Idihh! Bucin! Geli gue liat senyum lo!" cibir Savira.
"Tapi gue juga ikut seneng, lo beneran bisa move on kan? Kasihan Madan kalau lo tiba-tiba selingkuh karna Panji mau sama lo," sindir Savira tertawa puas.
"Asem ya lo! Itu bercanda doang kali," sebal Keysa.
"Hahaa... Tapi nggak nyangka yah...."
"Nggak nyangka apa?" bingung Keysa.
"Gue nggak nyangka aja, kita pernah berantem hebat, ya... walaupun itu semua karna lo yang mulai," ujar Savira mendadak geram diakhir kalimat.
"Malu gue ingat masa itu," lanjut Savira bergidik ngeri.