True Love

salisa
Chapter #24

Kelulusan

Akhirnya hari pengumuman kelulusan tiba. Seluruh siswa kelas XII SMA Pusaka dinyatakan LULUS 100%.

Tentu itu kabar bahagia bagi seluruh siswa SMA Pusaka. Mereka semua bersorak gembira ketika kabar itu diumukan oleh kepala sekolah di lapangan utama.

Ada yang menangis karna haru, ada yang saling berpelukan, ada yang heboh berloncat-loncat, ada yang sibuk membuat instastory, bahkan ada beberapa yang berteriak bahwa mereka akan langsung kepelaminan setelah lulus SMA. Benar-benar mengesankan.

*****

Semua kelas XII bisa sedikit bernafas lega, walaupun setelah ini ada rintangan besar yang telah menanti mereka, yaitu ujian masuk universitas. Mereka harus berlomba dengan para siswa lainnya.

Namun liburan yang besar juga sudah menanti mereka. Saat siang tadi, Satyo menyebarkan selembaran kertas kepada seluruh siswa kelas XII. Di mana akan diadakan acara Prom Night tahunan sekaligus perpisahan bagi murid-murid kelas XII.

Acara Prom Night akan diselenggarakan satu minggu lagi di sekolah mereka dengan tema 'Eternal Snow'.

Mereka semua tidak sabar menanti acara tersebut dan berlomba untuk mendapatkan gelar Queen and King of Prom Night tahun ini.

*****

Savira menaiki motor John, lelaki itu sudah stand-by menunggu Savira di depan gerbang sekolah.

"Kok mukanya ditekuk gitu?" tanya John lewat kaca spion.

"Lagi bete aja," jawab Savira.

"Lo lulus kan?" tanya John tiba-tiba.

Taakk!!

Savira memukul kepala John cukup keras. "Apa gue sebodoh itu sampai nggak lulus!?" kesal Savira.

"Cuma nanya Vir, dipukul terus gue, habis lo bete, gue kira nggak lulus, kan siapa tau?" ucap John dengan fikirannya.

"Sorry, gue kan emang hobby mukul lo," ungkap Savira.

"Iya, pukul aja sepuas lo nggak apa-apa." John langsung menstater motornya dan melaju dari area sekolah Savira.

*****

Setelah sampai di rumah Savira. Keduanya langsung turun dari motor.

"Sebenarnya lo kenapa sih?" tanya John memegang kepala Savira.

"Nggak apa-apa, bete doang."

"Harusnya lo seneng dong, semua temen lo lulus kan 100%?"

"Iya, gue seneng, tapi...."

"Tapi kenapa?"

"Masuk dulu yuk, capek gue berdiri," pinta Savira melihatkan wajah penatnya.

"Iya, ya udah." Mereka pun masuk ke dalam rumah Savira, dan duduk di sofa ruang tamu.

"Ada apa?" tanya John menghadap Savira, berusaha mendengarkan baik-baik.

Lihat selengkapnya