BUMA.
Gelang kuno berlumutnya itu tidak pernah berbohong di planet Buma, kilas probabilitas yang terus menerus muncul di benaknya mengatakan bahwa alam semesta ini pada skala besarnya adalah kegagalan kalkulasi yang indah. Kilas itu tidak berteriak, tidak marah, tidak pula sedih, hanya mencoba menyampaikan kenyataan yang dingin, bahwa kehidupan adalah benang algoritme yang terlalu unik. Dunia kini telah dibagi menjadi tiga raksasa kenegaraan yang tidak stabil:
Antorilia (Krosta): Di bawah kepemimpinan Presiden Malakh, yang latar belakangnya terlalu sempurna untuk menjadi manusia, Krosta memiliki jejak sejarah peradaban bangsa yang besar, sangat dikenal dunia dengan kisah legendanya dari bangsa Denyio yang kuat. Namun sekarang semua berubah, mereka hidup di bawah payung pemerintahan yang menjunjung tinggi keteraturan dan logika yang kaku. Mereka percaya, mengorbankan emosi dan kehendak bebas adalah pertukaran yang paling efisien demi mencegah kehancuran protokol negeri dan masa depan bangsa. Semuanya harus terstruktur, rapi, dan memiliki probabilitas kegagalan nihil. Segala sesuatu yang kacau adalah hama atau data yang harus dieliminasi.
Breshtisia (Monte): Di bawah pemerintahan Presiden Silvanos, mereka mewakili harga diri leluhur mereka yang bijaksana, dari peradaban pendahulu mereka di Monte yaitu bangsa Ofakkhan, bersifat Netralitas Pragmatis. Mereka memanfaatkan hasil teknologinya dan sumber energi yang terbagi sejak awal masa reformasi Buma, tetapi secara politik sering tidak memihak. Mereka adalah pengamat yang hanya tertarik pada keseimbangan kekuatan, menganggap diri mereka sebagai pahlawan yang dibutuhkan dunia saat ini.
Rapliss (Avia): Di bawah pemerintahan Presiden Froskha, Rapliss adalah negeri besar di benua Avia yang juga maju berkat perpaduan teknologi mutakhir dan penggunaan Sihir Murni bangsa terdahulu mereka. Rapliss mewarisi tradisi leluhur Avia, di mana seorang individu dari bangsa asli Ixekyph secara turun-temurun dinobatkan sebagai pelindung negeri, yang bertanggung jawab atas kemampuan rahasianya itu. Merekalah yang paling teguh menentang Vilnish Alliance dan menjadi satu-satunya adidaya yang berhasil menangkis invasi barbar itu dalam masa The Great War, menjaga rahasia peradaban kuno yang masih belum diketahui dunia.
Berlawanan dengan tiga raksasa kenegaraan tersebut, terdapat Vilnish Alliance. Aliansi mutan-mutan brutal barbarian ini adalah jejak nyata dari cerita legenda 1000 tahun lalu yaitu peristiwa The Great War, yang telah memusnahkan Denyio dan Ofakkhan, bencana yang hidup menjelajahi Buma. Vilnish Alliance adalah kelompok serikat mutan hierarki besar yang hidup berpindah-pindah dan menjunjung tinggi sikap brutal anarki sebagai bentuk ekspresi hidup yang jujur. Mereka menggabungkan kekuatan mutan dengan Sihir Hitam/Demon, yang merupakan hasil penjajahan dan genosida terhadap bangsa Denyio dimasa lalu. Mereka percaya bahwa sihir Denyio adalah proses seleksi alam, dan hanya mutan terkuatlah yang pantas bertahan. Mereka adalah virus yang dipandang jijik dan menakutkan oleh dunia, khususnya masyarakat Krosta.
Di tengah semua ini, tiba-tiba sebuah Source Stone baru bangkit, sebuah anomali geologis yang memancarkan energi liar. Batu itu adalah perebutan kekuasaan sumber daya terpenting di Buma. Setiap faksi ingin memilikinya. Krosta ingin mensterilkannya. Vilnish Alliance ingin memanfaatkannya. Monte ingin menimbangnya. Dari ketetapan Konvensi 100 tahun lalu reformasi dunia, Elit global menyetujui reformasi ini menyusul penemuan sumber energi terbesar yang pernah juga menggemparkan dunia sebelumnya, demi menghindari peperangan dan invasi kelompok barbar tersadis dalam sejarah. Elit berkomitmen memilih jalan perdamaian, awalnya dengan memilih satu adidaya yang mampu mengelola dan mengembangkan sumber energi tersebut demi kemajuan global. Namun, karena ada tiga kekuatan besar yang setara (Antorilia, Breshtisia, dan Rapliss), perdebatan hukum yang panjang diakhiri dengan kesepakatan membagi hasil penemuan itu kepada Ketiga negeri tersebut.
Suara ketukan pintu terdengar.