Setelah pertemuan itu, esoknya sepulang sekolah saya ke rumah Bang Temok. Sebelumnya sempat mencarinya di tempat biasa mangkal anak-anak pecinta alam di dekat bundaran air mancur ( Nol kilometer) Kota Padang.
Dia pun heran, tumben siang-siang ini ke rumah. Di depan teras rumah, di bawah pohon jambu ada bangku-bangku dari kayu. Kami duduk disana.
Lalu saya ceritakan kembali tentang Telaga Pelangi dengan empat mata. Beliau pun semakin heran dan terkaget pula.