Cerita yang Mengagetkan Lagi.
Tidak berapa lama sampailah di bawah. Ada satu jam juga waktu tempuhnya. Kami disambut ibu dan bapak Emil beserta adik-adiknya.
Nampak mereka senyum dan terkesan bahagia. Kami istirahat dulu di teras halaman. Sementara Emil langsung menuju ke belakang rumah.
“Gimana Nak Daus, berhasil?”, tanya bapak Emil.
Dengan tersenyum saya jawab saja memang tidak berhasil. Bapak itu menganggukkan kepala saja. Lalu, mengajak kami masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu bapak itu menunggu.
Setelah kami duduk, bapak itu menyampaikan bahwa ia pergi mendatangi rumah Tuo kampung (orang pintar). Lalu, menceritakan tentang kami.
“Jadi Nak Daus- Nak Raju tidak bisa menembusnya karena pergi berdua. Harusnya genap dan tidak boleh berdua”, ulas bapak itu dengan nada penekanan.
Dan kami pun terkaget jadinya. Hanya bisa melongo. Lanjutnya, orang tua yang dikunjungi itu mencoba berkomunikasi dengan sang Kakek. Dia meminta agar dua remaja itu jangan sampai mendapat bahaya.