Hari ini adalah hari petama Sita memasuki masa SMA, Sita percaya bahwa masa SMA itu adalah masa yang paling indah dan mulai hari ini Sita akan membuktikannya.
Kini Sita sudah berdiri didepan gerbang sekolah, tapi Sita belum masuk karena aku masih menunggu sahabat-sahabatnya. Daritadi Sita hanya mondar-mandir menatap segala arah, ada seseorang yang menarik perhatiannya, seorang laki-laki jangkung dengan sorotan mata hazel yang tajam, tegap, dengan rahang kokoh, alis tebal dan badan sedikit berisi dan juga lekukan ototnya yang terlihat, tapi sayang penampilannya sedikit berantakan. Dia berjalan bersama dengan kedua temannya menuju masuk kearea sekolah, anehnya Sita seperti pernah melihatnya sebelumnya, entah dimana.
Dengan penampilannya seperti itu membuat Sita semakin penasaran yang membuatnya sangat tertarik hingga Sita mengikutinya dan menghiraukan sahabatnya yang Sita tunggu sebelumnya. Sita mengikutinya dari belakang secara hati-hati dan terus menatap kearahnya agar tidak kehilangan jejak, dan tiba-tiba aku kehilangan fokus karena menabrak sesuatu yang membuatku menjadi sedikit terhambat.
Brakk…
“Yah… maaf-maaf gue gak sengaja” Sita lihat dirinya sebentar dan langsung Sita merapikan isi tas laki-laki yang tak sengaja ku tabrak.
“Iya gak apa, lagi pula gue juga yang gak hati-hati soalnya gue udah telat banget” jawabnya juga dengan ikut merapikan isi tasnya dan menatap kearahku.
“Sekali lagi gue minta maaf ya” ucap Sita lirih. Sita membentak dirinya sendiri didalam hati.
“bodoh banget gue sampe nabrak orang kan gue jadi kehilangan jejak tu cowo” gumam Sita sambil melihat didaerah sekitarnya sepertinya Sita sudah kehilangan jejaknya dan Sita liat laki-laki yang tadi Sita tabrak melihatnya dengan sesaat sambil terkekeh.
“Adaapa? Sampe segitunya liatin gue, ada yang aneh sama gue?” Sita bertanya kepadanya sambil Sita menyeritkan keningnya.
“Hum… enggak, lo lucu tapi gue agak asing ngelihat lo disini. Lo murid kelas satu ya..?” ucapnya dan langsung Sita potong ucapannya.
“Iya gue anak kelas satu, jadi gue junior lo disini” jawab Sita memotong pembicaraannya.
“Pantas aja gue jarang melihat lo, oh ya nama gue Pandu, Pandu Hara, anak kelas XI Ipa1” ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
“Nama gue R-”
Tringg… tringg.
Belum sempat Sita menjawab tiba-tiba bel sekolah berbunyi.
“sudah bel tuh kak, gue kumpul dilapanganya kak, dah..” Sita pun segera berlari menuju lapangan dengan tergesa-gesa tanpa sadar tali sepatu Sita terlepas dari simpul.
Brukk…
“Aduh, kenapa lagi sih gue? apes mulu dari tadi perasaan” Sita menggerutu sendiri dan langsung berdiri untuk membersihkan rok yang Sita lihat sedikit kotor, tiba-tiba didepan Sita ada laki-laki yang membenahi tali sepatu Sita yang terlepas dari simpulnya.
Sontak Sita kaget melihat siapa yang menyimpulkan kembali tali sepatunya. Dia laki-laki yang tadi Sita lihat di gerbang sekolah. Sita pun langsung mengalihkan pandangannya.