Dirumah minimalis Azka dan Sita tiba, Azka melihat mobil orang tuanya yang terparkir rapi didepan rumah Sita.
“Yuk masuk nyokap bokap lo lagi disini ” Sita mengajak Azka masuk karena Sita inget dengan perkataan ayahnya bahwa keluarga Azka sedang bekunjung dirumah, Azka menatap Sita sejenak dan mengangguk sebagai jawabannya.
Setelah masuk Sita dan Azka mengucapkan salam dan menyalimi kedua orang tuanya, Azka yang bergabung diruang tamu sedangkan Sita berjalan kekamarnya untuk berganti pakaiannya.
“Ta jangan lupa minum obat ya ini udah sore lo” Sandra mengngikatkan Sita agar penyakitnya tidak kambuh dan mempercepat proses kesembuhannya.
“Siap bun” ucap Sita sambil berjalan kearah tangga menuju kamarnya.
Keluarga Azka dan Sita kembali berbincang mereka sedang berbincang tentang bisnis yang akan mereka rintis bersama sesuai janji mereka dulu ketika masa SMA.
Azka yang merasa bosan terhadap obrolan tersebut sudah dilihat oleh Sandra.
“Azka bosen ya nunggu kita?” Tanya Sandra terhadap Azka..
“Hehe emang kelihatan yan tan?”
“Kelihatan soalnya anak muda gak cocok diajak bicara bisnis” jawab Sandra melihat Azka terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
“Tante panggilin Sita ya biar kamu ada temennya siapa tau bisa belajar bareng” Sandra bangkit dari tempat duduknya menuju kamar Sita. Sesampai dikamar Sita Sandra melihat anaknya yang sedang menunaikan ibadah salat.
Tok..tok..tok..
“Masuk aja ga dikunci” Sita sambil melipat mukenanya.
“Adaapa bun?” Tanya Sita sambil mengerutkan keningnya.
“Bunda mau minta tolong nih sama kamu” ucap Sandra sambil mengelus-elus puncak kepala anaknya.
“Iya bun boleh”
“Kamu temenin Azka diruang keluarga ya kasian dia bosen sendiri” ucap Sandra sambil menatap kearah Sita.
“Ih kalo bosen ya suruh pulang aja bun” cerca Sita.
“Hush kamu gak boleh gitu sayang, bagaimana pun Azka udah nyelamentin waktu itu” jelas Sandra meyakinkan Sita.
“Yaudah Sita temenin dia” jawab Sita dengan nada pasrah.
“Oke bunda tunggu dibawah ya” Sandra keluar dari kamar Sita.
Keluar dari kamarnya ternyata Azka menunggunya didepan kamar Sita, saat ingin berbalik Sita dikejutkan oleh sosok Azka dihadapannya sekarang.
“Ngapain lo didepan kamar gue” bentak Sita pada Azka yang tengah bersender ditembok samping pintu kamarnya.
“Kita kan mau kencan, lo lupa” ucap Azka santai.
“Kencan dari hongkong!” Cerca Sita karena ucapan Azka yang sembarangan.
“Lah kan lo disuruh nemenin gue, trus kitakan berdua tu ya kencan lah namanya” jelas Azka sambil menatap kearah Sita.
“Ogah gue nemenin lo mending gue nonton drakor” dumel Sita alu meninggalkan Azka dan Sita menuju ruang keluarga.
“Udah mending lo temen gue kita kemana gitu gue bosen” jelas Azka.
“Enggak!”
“Gini deh lo gue traktir apa aja yang lo mau gue beliin” ucap Azka memberikan tawaran yang Sita sendiri tak bisa tolak.
“Serius?” Tanya Sita dengan mata yang berbinar-binar.
“Ya seriuslah mana gue pernah boong” jawab Azka sambil menak-turubkan alisnya.
“Yaudahlo tunggu dibawah gue ganti baju bentar”
“Iya tapi jangan lama-lama gue udah bosen banget disini”
“Bawel lo kaya cewe” Sita pun kembali kekamarnya dan mengganti pakaiannya.
OOOOO
Azka mengajaknya kesalah satu mall yang berada didekat rumah Sita. Sesampainya mereka dimall Azka menarik tangan Sita dan mengajaknya berjalanberiringan dengan Azka, hal itu menyebabkan Sita merasa gugup berada didekat Azka.
“Lo udah makan?” Tanya Azka pada sita yang dari tadi melayang dengan pikirannya sendiri Sita hanya menjawab dengan menggeleng karena perasaan yang gugup ketika Azka memperlakukannya selayaknya orang pacaran.
“Yaudah sebelum gue ngajak lo main mending kta makan dulu” Azka mengajak Sita makan disalah saltu restoran yang ada disana.
Sesampainya disana mereka pun langsung memilih tempat duduk dengan view yang sangat menarik. Akhirnya ada salah satu pelayan yang menghampiri mereka.
“Halo kakaknya mau pesan apa?”ucap pelayan tersebut dengan lembut.