Truth and Dare

Ni Luh Putu Anggreni
Chapter #11

part 11

OOOOO

Pagi ini Sita bersiap untuk pergi kesekolah, ayah Sita mengajak Sita untuk berangkat bareng karena sebelum pergi kekantor ayah Sita memiliki jadwal meeting bersama papa Azka. 

“Jadi pagi ini Sita berangkat sama Azka yah ?” Ucap Sita dengan mata yang berbinar-binar. 

“Iya karena ayah harus kekantor cabang sama om Fardi” 

“Emang jam berapa ayah meeting?” 

“Mungkin sekitar jam 9 tapi kan arah jakarta ke bogor lumayan dan jalanan juga takut macet” ucap Dave menatap sambil memperhatikan putrinya yang sedang memakai jepit dirambutnya. 

“Sita udah siap ?” Tanya Dave kepada Sita lalu Sita hanya menjawab dengan anggukan. 

Arah rumah Azka dan Sita tak terlalu jauh mungkin hanya 2-3 menit diperjalanan, sesampainya dirumah Azka sekitar pukul setengah tujuh pagi hawa dingin dari embun pagi masih terasa dibadan Sita. 

Ting....tong..... 

Sipemilik rumah membukakan pintunya untuk tamu yang sudah ditunggu. Flora Larasati wanita berparas ayu membukakan pintu untuk tamu tersebut. 

“Pagi tante” 

“Eh ada Dave sama Sita, pagi juga sayang” Flora menyapa Dave dan Sita. 

“Iya Ra maaf banget gue ganggu pagi-pagi soalnya ada jadwal meeting sama Fardi” ujar Dave dengan sopan. 

“Oh mas Fardi, iya dia lagi siap-siap ayo masuk dulu” 

Tiba-tiba Fardi datang dengan pakaian yang rapi beserta menenteng tas kerjanya.

"Kalian sudah datang yaudah ayo kita berangkat nanti kesiangan dan kena macet" ucap Fardi pada mereka yang sedang berdiri dihadapan.

"Lo mas kok cepet-cepet ajak sarapan dulu dong tamunya" ucap Flora 

"Sayang ini udah jam setengah tujuh nah rapat kita itu jam 9 ya mau gak mau kita harus berangkat pagi, yaudah kalo gitu aku sama Dave berangkat dulu ya nanti Sita barengan sama Azka aja ya" ucap Fardi yang mengecup kening Flora dan langsung berjalan kearah luar. 

Selama Sita didalam rumah tersebut Sita melihat benda-benda yang berbeda dengan rumahnya, hati Sita mulai terbuka untuk Azka walaupun apa itu resikonya. Sita melihat Flora yang sedamh menyiapkan sarapan. 

"Tante maaf ganggu kok dari tadi Sita gak ngeliat Azka ya?" 

"Oh iya hampir tante lupa soalnya kalo Azka tidur kaya kebo susah dibangunin" ucap Flora.

"Kalau gitu kamar Azka ada disebalah mana ya tanta? biar Sita yang bangunin, bolehkan tan?" ujar Sita dengan lembut kepada Flora. 

"Ya boleh dong, itu yang ada poster band warnanya hitam putih" ucap Flora sambil menunjuk kamar yang berada dilantai dua. 

"Yaudah Sita naik dulu ya tante" ucap Sita lalu meninggalkan Flora yang sedang menyiapkan makanan dimeja makan.

tok...tok...tok... 

Sama sekali tak ada jawaban dengan rasa takut Sita membuka pintu tersebut dengan sangat hati-hati karena takut menganggu empu yang sedang berada dibalik pintu tersebut. Hal yang pertama kali Sita lihat adalah seseorang yang sedang terlelap dibalik selimut tebal. Sita membangunkan Azka dengan sangat lembut. 

"Azka" panggil Sita sesekali menggoyangkan tubuh Azka.

"Azka"

"Enggh, lima menit lagi ya ma jam oertama Azka kosong kok" ucap Azka dengan suara serak khas orang yang baru terbangun dari tidurnya. 

"Hah?! jam kosong dari mana lo tau?!" celetuk Sita dengan oktaf yang lebih tinggi membuat Azka terkaget dann langsung terduduk ditempat tidurnya.

"Aaaaaa, ngapain lo disini?!" tanya Azka terkejut.

"Hai selamat pagi" sapa Sita dengan lembut.

"Heh! gue tanya lo ngapain disini" 

"Lo gak buta kan? lo bisa liat gue lagi duduk disini" ucap Sita sambil tersenyum manis.

"Wah pagi-pagi lo bikin emosi ya" ucap Azka dengan nada sedikit membentak.

"Azka pagi-pagi tu enakkan bikin sarapan, lah lo pagi-pagi udah emosi, udah jangan banyak tanya sekarang lo mandi gue pingin berangkat sekolah bareng lo"ujar Sita.

Azka mengeritkan dahinya semua ucapan yang keluar dari mulut Sita membuatnya berfikir keras padahal baru saja Azka ingin memulai pagi ini dengan bolos pelajaran pertama.

"Ogah mending gue tidur lagi dan lo berangkat sendiri" ucap Azka lalu kembali masuk kedalam balutan selimutnya.

Sita hanya bisa geleng-geleng kepala melihat apa yang barusan Azka lakukan kepadanya. Dengan sigap Sita langsung membuka selimut yang membalut tubuh Azka. 

"Udah ah, Azka sekatang lo bangun trus kita berangkat bareng" ucap Sita dengan sedikit nada memelas. 

"Huh! ya udah lo tunggu gue mandi dulu" ucap Azka lalu bangkit dari tempat tidurnya. 

"Oke jangan lama-lama ya nanti kita telat" 

"Trus ngapain lo masih dikamar gue?" tanya Azka yang berbalik arah untuk mengambil handuknya. 

"Lah lo tadi nyuruh gue nunggu ya sekarang gue lagi nunggu lo lah, gimana sih?" ucap Sita.

Azka manarik nafas panjang melihat kepolosan gadis yang ada dihadapannya.

Lihat selengkapnya