Truth and Dare

Ni Luh Putu Anggreni
Chapter #12

part 12

OOOOO

Setelah membuat seantereo sekolah heboh akan kemesraan Azka dan Sita, sekarang Azka berulah lagi yang mengejutkan bahkan tak tanggung-tanggung Azka menghabisi kakak kelasnya itu. Ketika istirahat pertama selesai Raka yang diperintahkan untuk mengambil buku paket diperpustakaan yang berdekatan dengan ruangan anak kelas XII Ipa 6 ya kelas dari Maxi Hendrawan ketua geng dari The wolf yang bercerita kepada teman-temannya bahwa ia menyukai gadis yang beberapa hari ini jalan bersama Azka iya Maxi menyukai sosok Sita. 

Amarah Azka menggebu-gebu ketika Maxi membahas masalah The Wolf dan The Cobra tanding balapan yang menyebabkan sahabat Azka tak bernyawa lagi apa lagi sekarang mengenai gadis yang mereka perebutkan. 

dikelas Sita seperti biasa sedang bercengkrama dengan sahabat-sahabatnya miss Iren menugaskan untuk meringkas buku yang telah dibagikan tadi. Datanglah Maira dengan tersengal-sengal yang mebuat teman sekelasnya kebingungan. 

"Oy lo ngapa Ra dikejar maling" ucap Oji yang menggoda Maira sedangkan Maira sedang menetralkan nafasnya. 

"Apaan sih lo, gawat!!! banget Azka sama kak Maxi berantem coy di gudang belakang" ucap Maira. 

Ucapan Maira membuat Sita khawatir, Sita yang mendengarkan ucapnya itu langsung lari keluar kelas untuk mencari keberadaan Azka dan sahabat-sahabat Sita pun mengekor dibelakang Sita. Terdengar dari kejauhan ada suara yang sangat berisik rupanya pertarungan antara Azka Maxi masih berlanjut secara hebat. Dengan nekat Sita masuk kedalam kerumunan untuk memisahkan mereka berdua. Sita langsung menghentikan betarungan itu tak sengaja hantaman yang akan dilayangkan oleh Maxi mengenai sudut bibir Sita yang membuatnya tersungkur dihadapan Azka, Azka yang melihat itu semua langsung berlutut dan melihat keadaan Sita. 

"Bibir lo berdarah" ucap Azka dengan nafas yang tersengal-sengal. 

"Gak apa, tapi lo jangan berantem lagi" ucap Sita yang menahan sakit dibibirnya. 

Azka yang melihat keadaan Sita langsung terbakar amarah lagi namun sayang guru dan satpam cepat datang untuk menetralkan situasi. Dengan siga Azka membpong tubuh kecil Sita dan berlari menuju ruang UKS.

Suasana menegangkan telas selesai Sita sudah kembali normal dan sudah berada diruang kelas lagi namun masih ada bekas luka yang membiru disudut bibir Sita. Sita sedikit memegang keningnya mungkin rasa pening itu datang karena hantaman yang dilayangkan oleh Maxi sangat keras sahabat-sahabat Sita hanya bisa dia karena Sita juga tak mau menyusahkan mereka. Dari jauh Azka dan Bayu juga memperhatikan Sita secara seksama mereka khawatir dengan kondisi Sita. 

"Lo beneran gak apa Ta, kalo masih sakit mending lo ijin pulang aja deh" ucap Yura dengan lembut. 

"Lebay banget sih Ra gue itu udah gak apa, cuma emang sedikit pusing aja" ucap Sita dengan santai. 

"Yaudah deh kalo adaapa pangging gue ya" Sita mengangguk menjawa ucapan Yura. 

Sita tak ingin dicap lemah oleh semua orang maka dari itu Sita belajar untuk mandiri dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Sita merasa dirinya sudah terlalu larut dalam berasaan suka dengan seorang Azka sehingga ia rela melukai dirinya sendiri. 

OOOOO

Azka memaki dirinya sendiri menyesali apa yang telah ia lihat dan lakukan yang bisa membuat sesorang terluka, Azka binging yang menghampirinya tersebut rasa bersalah apa memang rasa suka Azka terhadap Sita. 

Kini Azka sudah berada diatas motor kesangannya untuk menunggu gadisnya yang sedang menjalani tugas piket, tak selang beberapa menit Azka melihat Sita datang kearahnya. \

Lihat selengkapnya