Mereka pun mencari tempat duduk dan memesan minuman dan cake kesukaan mereka.
Setelah duduk dengan baik, Ava pun membuka percakapan, "Kau benar menyukainya?!" Tanya Ava dengan pandangan yang melihat ke arah pria itu. Ia masih terkejut karena harus melihat lagi pria yang sekarang dengan lincahnya membuat kopi seakan-akan itu telah menjadi rutinitas sehari-harinya.
"Ya. Memangnya kenapa?" Tanya Caitlyn dengan polos yang membuat Ava menepuk jidatnya. Ava lupa ternyata ia mulai dekat dengan Caitlyn saat kelas 2 SMA, di mana pria itu sudah pindah dari sekolahnya dan digantikan dengan masuknya Caitlyn ke sekolahnya.
"Itu adalah mantan pacar ku semasa SMA, yang ku ceritakan pada mu. Dia itu lah pria yang meninggalkan ku sampai pindah sekolah ke luar negeri karena orang yang ia suka dari masa kecilnya hadir kembali dalam hidupnya," Jelas Ava mengingatkan Caitlyn pada ceritanya.
"What?! Jadi dia yang membuat mu menangis sepekan itu?! Cih, ganteng saja tidak," Ekspresi Caitlyn kemudian berubah menjadi pandangan tidak suka kepada pria dari masa lalu Ava itu.
Pesanan mereka pun datang, "Lalu siapa yang dari tadi berkata dia sangat hot?" Sindir Ava lalu menyisip kopi Frappucinonya dengan anggun.
"Well, he's not hot anymore. Coklat panas pesanan ku ini lebih panas," Ucap Caitlyn sambil mengambil gelas coklat panasnya itu dan menaikkan kedua bahunya lalu meniup minumannya tersebut.
Mereka pun bercerita panjang lebar di cafe itu, saat ini Ava memasang alarm untuk mengingatkannya pulang dan tidak sampai larut malam dengan Caitlyn di cafe itu lagi.
Namun, tiba-tiba netranya tertuju pada pria berambut coklat tua yang memasuki cafe,
"Itu dia!" Ava tiba-tiba mengeraskan suaranya yang membuat, bukan hanya Caitlyn, tapi orang-orang yang duduk di sekitar mereka terkejut. Caitlyn yang melihat itu segera memerintahkan Ava lewat pandangannya untuk meminta maaf,
"Eumm... Saya meminta maaf, tadi saya terkejut karena melihat kecoa terbang," Perkataan Ava tersebut bukannya membuat tenang, malah menambah kegaduhan karena sekarang, beberapa dari pelanggan cafe itu keluar dengan panik.
Caitlyn menepuk jidatnya, "Dasar bodoh," Cibir Caitlyn pada Ava yang hanya dibalas cengiran dari gadis itu.
"Kau kenapa sih?!" Bentak Caitlyn tetapi dengan berbisik, "Itu loh! Pria yang aku tabrak tadi pagi dengan wajah datar!" Heboh Ava tetapi dengan berbisik juga, "Hah? Yang mana?"
"Arah jam 12! Dia lagi memesan, tuh!" Ava melanjutkan kehebohannya dan Caitlyn pun melirik ke arah pria yang dimaksud Ava setelah diarahkan olehnya.
Lalu beberapa saat kemudian, seseorang jalan ke arah meja mereka, dan itu bukan pria yang menabrak Ava pagi tadi.
"Ohh Ava! Hei, senang bertemu dengan mu lagi! Astaga pantas saja aku merasa seperti mengenal perempuan yang duduk di sini, ternyata itu kau!" Ucap pria itu dengan semangat, yang tak lain adalah masa lalu Ava yang sekarang sedang duduk di meja mereka. Sedangkan Ava yang sejak tadi mencondongkan badannya ke arah Caitlyn pun merapikan posisi duduknya dan tersenyum canggung ke arah pria itu.