“Honey, sepertinya Aku perlu ke Singapura untuk memenuhi undangan Boss ku.” Dhody mendapatkan pesan WhatsApp di ponsel yang biasa Ia gunakan sehari-hari. pesan tersebut dikirimkan oleh Bossnya langsung ke nomor Dhody.
Josephine yang mendengar ucapan Dhody tersebut, tidak sengaja melepaskan gelas bening yang berada di tangannya. Membuat gelas tersebut jatuh dan pecah ke lantai. Ia tidak tahu harus merasa senang atau sedih. Tapi jika melihat dari reaksi, dapat dikatakan tubuh Josephine terkejut dan sedih ketika mendengar hal tersebut. Ia terdiam sejenak ketika Ia tanpa sadar telah menjatuhkan gelas yang penuh terisi oleh air. Air yang Ia ambil telah terbuang sia-sia. Sekarang Ia harus membersihkan semua itu.
Dhody yang mendengar suara pecahan gelas tersebut, memutar kepalanya ke samping kiri ke arah Josephine berada.
“Kamu kenapa?”
“Gak kenapa-kenapa. Cuma kaget aja.” Josephine berusaha menyembunyikan perasaan sedihnya. Ia tidak ingin menghalangi Dhody untuk meraih karirnya di Singapura. Josephine hanya berpikir, kalau Dhody sukses pun, dia juga akan ikut senang. Josephine tidak ingin Dhody berpikir untuk tidak pergi ke Singapura hanya karena tidak mendapatkan izin dari pacarnya. Itu hal yang konyol baginya. Kini Ia harus menyembunyikan perasaannya sambil membersihkan pecahan gelas tersebut beserta airnya.
Melihat banyak pecahan gelas di sekitar Josephine, Dhody pergi ke dapur untuk mengambil kain lap dan membantu Josephine membersihkannya.
“Udah, tinggal,” Perintah Dhody. Ia tidak ingin Josephine terluka hanya akibat pecahan gelas tersebut. “Kamu ambil sapu dan pengki saja di teras. Biar yang bersihin.”
Dhody membersihkan air yang mengalir sebelum menghampiri sofa dan karpet ruang televisi mereka. Bagi Dhody, terlalu merepotkan jika harus mencuci karpet tidak pada jadwalnya. Josephine mengambil beberapa pecahan gelas tersebut dan membuangnya ke plastik yang berada di dalam keranjang sampah. Ia sungguh terlihat kaku ketika berjalan ke teras rumah.