Josephine mengakhiri konselingnya. Sudah satu jam Ia berbicara dengan Madam Fahra mengenai kecemasan yang Ia rasakan seharian kemarin. Sekarang, Ia sudah merasa lebih tenang. Madam Fahra memberikan beberapa resep obat untuk ditebus di apotek. Dua jenis obat dengan pola konsumsi yang berbeda. Yang pertama diminum dua kali sehari setelah makan, pagi dan malam, minimal jarak minum sepuluh jam. Yang kedua diminum satu kali sehari setelah makan, diminum di siang hari.
“Terima kasih banyak, Madam.”
“Ya. Sama-sama. Pacar kamu nanti kesini?”
“Iya, kenapa ya?”
“Tidak ada apa-apa. Untuk sementara waktu, sebisa mungkin kamu menghabiskan waktu dengan seseorang.”
“Iya, Dok. Terima kasih sekali lagi untuk hari ini, Dok.”
“Sama-sama.”
Josephine bangun dari kursinya. Pergi meninggalkan Madam Fahra di ruangannya, keluar melalui pintu yang Ia gunakan untuk memasuki ruangan tersebut. Di ruang tunggu, ada Dhody yang telah menunggunya. Ia duduk di sebelah kiri akuarium ikan hias yang sengaja diletakkan di ruang tunggu. Hanya saja, Ia tidak membawa makanan untuk Madam Fahra seperti yang Ia bilang sebelumnya.
“Loh, makanan buat Madam Fahra mana?”
“Gak jadi. Aku lupa. Lagi pula, ada hati yang harus dijaga.” Dhody bangun dari kursinya.
“Ouuuwww. So sweet.”