TTM

Arslan Cealach
Chapter #23

Masalah Tidak Datang dengan Diundang

Mengetahui seseorang yang baru ia bicarakan kini berada di belakangnya benar-benar membuat jantung Hendra langsung berdetak lebih cepat. Tapi, sebagai seorang akuntan perusahaan finansial. Ia sudah biasa ada dalam situasi mendebarkan. Jadi, anggap saja ini sebagai latihan gratis saat harus menghadapi situasi tak terduga suatu saat nanti.

“Mau tau aja obrolan cowok, Mbak,” jawab Hendra tanpa mengalihkan pandangan dari layar komputer yang sengaja ia setel maximal tingkat kecerahannya. Sampai membuat orang lain harus pakai kacamata hitam kalau ingin ikut melihat.

Nadia berkata lagi, “Yah, itu nggak penting. Sebenarnya aku juga nggak begitu peduli sama apa yang baru kalian bicarakan.” Pandangannya dengan cepat beralih ke arah Bram yang setelah ucapan terakhirnya diam saja sambil berlagak sok sibuk menatap layar komputer. “Hai, Bram,” panggilnya sambil membelai lembut punggung pria itu.

“Ada apa ya, Mbak?” tanya Bram dengan suara berintonasi datar. Tetap serius mengerjakan tugas. Tampak tak punya niat biarkan diri terdistraksi.

Nadia menjawab, “Kayaknya aku lagi butuh bantuanmu, deh. Klien baru kita agak bingung soal laporan keuangan. Kira-kira… kapan ya kita bisa duduk bareng biar bisa membahasnya dalam situasi lebih santai?” ia bertanya sambil menatap bagian belakang kepala pria itu.

Lihat selengkapnya