TTM

Arslan Cealach
Chapter #31

Istana Rasa Sakit

“Sebenarnya kita mau ke mana sih, Mas Atma?” tanya Bram dengan perasaan tak enak menguasai kepala sejak pertama bangun pagi ini. Saking buruk perasaannya karena keberadaan sang kakak, ia sampai tak berani mengirim pesan ke Rena karena khawatir akan salah bicara lagi. Ia sudah ada dalam tahap yakin jika yang ia inginkan kali ini akan jadi kenyataan. Tak boleh ia biarkan ada lagi hal jadi penghalang.

Atma mulai menjalankan Audi Q8 kesayangannya dan meninggalkan parkiran kosan sang adik. Membuat perasaan Bram yang tak kunjung mendapat jawaban jadi makin tak karuan. Sejujurnya ia memang hanya akan merasa tidak enak untuk semua hal yang berhubungan dengan keluarganya. Apalagi sikap sang kakak yang “baik-baik” saja sejak tadi malam. Meningkatkan kadar kecurigaan.

“Lu tau ini mobil kesayangan gue. Nggak sembarangan orang gue izinkan naik mobil ini. Gue yang nyupirin lagi. Harusnya lu itu sujud syukur, Bram,” ucap Atma pada akhirnya. Sayangnya sama sekali tak membuat perasaan Bram jadi lebih baik.

Tiba-tiba ia tersadar oleh sesuatu dan reflek bertanya, “Mas Atma pasti mau ngenalin aku sama calon istrimu, ya?” tebaknya. Wajah yang tadi kadung gundah gulana mendadak berubah jadi semangat dan ceria. Bagaimana tidak? Jika Atma menikah harusnya dia tak akan punya waktu lagi mengganggu hidupnya seperti selama ini. Membayangkan hal itu saja sudah membuat ia sangat bahagia.

Pria berusia awal tiga puluhan tahun itu berdehem sambil menaruh sikunya di tepi jendela, “Hmm.”

Bram yang tadi sudah semangat bahwa kenyataan tak akan seburuk perkiraan langsung merengut kecewa. “Bukan ya, Mas Atma?”

“Hmm… hmm… hmm...”

“Terus kita mau ke mana, sih? Kasih tau aku, dong. Aku udah mengorbankan janji penting sama temanku buat ngikutin kenginanmu yang mendadak ini, lho. Aku itu bukan anak kecil lagi. Bisa tolong hargai privasi dan harga diriku sedikit aja gak, sih?” tanyanya mulai kesal. Bahkan jika setelah ini ia akan dipukuli lagi maka Bram bertekad akan melawan dan mengubahnya jadi perkelahian.

Lihat selengkapnya