TTM

Arslan Cealach
Chapter #39

Tidak Enak atau Tidak Ada?

Jangan bertengkar di hadapan anak kalian. Jangan beri pengalaman buruk di kepala kecil mereka yang akan terus mengendap bahkan jadi jati diri anak itu sampai ia dewasa. Tumbuh besar dengan trauma yang terus diabaikan dan disangkal orang-orang di sekitarnya. Menjadikan diri anak itu seseorang yang tak mampu mencapai potensi tertinggi tumbuh kembang manusia. Bahkan bisa jadi hancur total.

*

Atma jadi satu-satunya orang di villa itu yang mengikuti ambulans mengawal Bram yang tak sadarkan diri ke rumah sakit. Ia mengikuti ambulans dengan mobil mewahnya dan sepanjang perjalanan asyik tenggelam dalam banyak pemikiran.

“Apa yang sebenarnya sudah terjadi sama dia? Apakah ada sesuatu yang nggak gue ketahui? Sikapnya benar-benar aneh. Dan lagi…”

“Aku pengen menikah, Mas.”

“Menikah. Dia belum pernah seperti ini sebelumnya,” pikir Atma. Mengingat lagi bagaimana selama ini sang adik adalah seseorang yang tidak begitu tertarik pada hubungan romansa bagaimanapun jenisnya.

Mungkin saat masih sekolah dulu ia memang hampir selalu menjalin hubungan dengan para perempuan cantik nan seksi tidak terhitung jumlahnya. Tapi, ia tau Bram sama sekali tidak rasakan cinta pada satu orang pun dari mereka. Semua ia lakukan hanya untuk memenuhi tuntutan kehidupan sosial belaka.

Itulah kenapa, itulah kenapa, itulah kenapa Atma sempat sesumbar mengambil keputusan sepihak. Untuk menikahkannya dengan keyakinan tak akan terjadi masalah.

“Gue terlalu percaya diri sama respon yang akan dia beri. Gue pikir dia akan patuh aja seperti biasanya selama ini. Toh, Raline juga pasti paham ini hanya pernikahan politik yang nggak perlu terlalu main perasaan. Tapi, apa sih yang udah buat Bram membangkang sampai sebegininya? Sampai acara sakit segala. Lebay banget. AH!!!”

*

Lihat selengkapnya