TTM

Arslan Cealach
Chapter #50

Pengorbanan atau Penumbalan?

Nadia resah. Ia sangat pusing dan merasa terdzalimi atas tindakan tidak bertanggung jawab yang pegawai kantor lintah darat sebelah kantornya lakukan padanya dan Bram. Ia tidak tau apa saja omong kosong yang sudah perempuan berambut pendek itu muntahkan. Yang jelas itu semua pasti sangat buruk dan bisa mengancam kesuksesan rencana yang telah ia susun sekian lama.

Sekian lama? Bukankah ia baru-baru ini saja mendekati Bram?

Oh, tentu tidak, ferguso. Sebagaimana prinsipnya dalam menjalin “hubungan sosial”. Ia akan selalu mencaritahu dengan detail terlebih dulu bagaimana latar belakang seseorang yang menarik perhatiannya terkhusus laki-laki. Ditambah dorongan dari keluarga dan kondisi ekonomi yang tidak sementereng kelihatannya. Ia akhirnya merasa harus serius mencari calon pendamping hidup yang sesuai bibit bebet bobotnya.

Selama ini tentu ia sudah banyak dekat dengan pria mentereng. Tapi, tak satu pun terasa pas. Ada yang tampan, kaya, karir bagus, tapi tukang selingkuh. Ada yang setia, tampan, cukup kaya juga, tapi keluarga si lelaki tidak merestui hubungan mereka. Ada yang setia, tampan, kaya, tapi keluarganya terlalu agamis dan pengekang membuat Nadia kurang nyaman. Bahkan ada juga yang sudah sempurna seluruh aspek sebagai calon suami idaman di era kapitalisme ini, tapi tak bisa menerima kondisi latar belakang keluarganya yang “terbelakang”.

Tentu masih banyak tipikal lelaki lain yang pernah dekat dengannya, tapi tidak satu pun juga terasa pas. Tanpa sadar usianya sudah menginjak kepala tiga. Meski itu bukan masalah di kota besar seperti tempatnya tinggal. Ia tak bisa serta-merta menutup telinga. Dari kejulidan yang harus keluarganya di kampung terima.

Saat rasa putus asa di tengah bergelas-gelas minuman keras yang terus ia tenggak demi sejenak lupakan masalah hidup terus merongrong ingatan. Tak juga membuatnya temukan jalan keluar. JAAANG. Tiba-tiba ia terpapar informasi soal keberadaan hidden gem. Justru malah di lokasi yang selama ini paling tak ia pedulikan.

*

Di suatu pesta berlokasi di sebuah klub malam eksklusif beberapa bulan lalu.

Lihat selengkapnya