PERKENALKAN, nama saya Mata. Saya diambil oleh tuan saya, Pak Penulis, dari pinggir trotoar. Saya sangat menyayangi tuan saya, sebagaimana beliau juga menyayangi saya.
Saya memang belum begitu banyak menghabiskan waktu bersama dengan Pak Penulis, tetapi sepanjang saya berada di bawah asuhan dan kasih sayangnya, saya merasa bahagia. Sangat bahagia. Saya sangat beruntung bisa memiliki majikan seperti beliau.
Tetapi di balik kelembutan dan kasih sayangnya, Pak Penulis adalah orang yang sangat misterius. Ibarat telur, saya baru mengenal beliau dari cangkang luar saja. Saya belum bisa melihat apa yang berada di dalam cangkang itu. Bukan bermaksud untuk menyangsikan beliau, tetapi terkadang saya merasa bahwa Pak Penulis memiliki dua topeng. Satu untuk dunia, dan satu lagi untuk dirinya sendiri. Dan topeng untuk dirinya sendiri itu tidak ada yang tahu wujudnya seperti apa, kecuali beliau sendiri.
Sebenarnya, kalau boleh jujur, saya ingin sekali bisa mengetahui seperti apa topeng itu. Saya ingin mengenal tuan saya. Saya ingin ikut menopang apa yang selama ini ia sembunyikan. Saya tahu, di balik senyuman dan perangainya yang mulia itu, tuan saya penuh luka.