Tubuhku Tak Salah, Tapi Dunia Menghakimi

Temu Sunyi
Chapter #3

Laras, Perempuan Kuat Yang Menyimpan Luka


Malam itu, Laras mendapati anaknya memeluk lutut di sudut kamar.

Sepeda tua milik kakeknya tergeletak di pojok, bannya sudah kempes. Namun Dito memandanginya lama, seolah itu satu-satunya alat pelarian yang tersisa.

“Kenapa diem aja, Nak?”

bisik Laras, pelan.

Dito menggeleng. Tapi air matanya mengalir, diam-diam,

seperti hujan malam yang tak terdengar di atap seng.

Laras tahu. Ia tahu, dunia telah mulai menorehkan luka pertama pada anaknya.

Dan luka itu bukan di tubuh—melainkan di harga diri.

Ia tak bisa membelikan tubuh kurus. Ia tak bisa mengganti masa kecil anaknya dengan yang lebih indah.

Tapi ia punya pelukan. Ia punya cinta. Dan ia punya janji yang meski sering gagal ditepati,

tetap ia ucapkan dengan segenap harap.

“Maaf ya, Dit… Ibu gak bisa jadi tameng yang sempurna.

Tapi Ibu janji satu hal—kalau yang lain ninggalin kamu,

Lihat selengkapnya