Blurb
Tuhan, maafkan kami. Jangankan mengucap zikir dan syukur, lisan ini malah sering kami gunakan untuk berghibah, fitnah, dusta, bahkan adu domba. Maafkan kami bila mata ini jarang sekali membaca Al-Quran. Jangankan pergi shalat berjamaah atau ke majelis ilmu, berdiri sesaat untuk shalat di rumah pun sudah terasa amat berat dan membebani.
Tuhan, maafkan kami. Biaya hidup kami amatlah banyak. Hingga kami merasa tak ada yang tersisa untuk kami berikan kepada kaum lemah dan dhuafa. Alih-alih berbagi menolong sesama, nikmat-Mu malah kami habiskan untuk memenuhi gaya hidup kami yang boros dan foya-foya.
***
Buku ini menyegarkan kembali kesadaran kita bahwa mensyukuri nikmat Allah memang tak semudah menikmatinya. Aneka nikmat dan karunia sering kali disikapi sebagai suatu hal yang biasa dan sudah sewajarnya. Padahal sekedipan mata, seembusan napas, hingga sedetakan jantung adalah wujud rezeki yang sungguh tak tergantikan nikmatnya. Banyak manusia yang lulus dari cobaa