Tuhan, Mengapa Harus Alam yang Berbeda

ARYA SIDIQ
Chapter #1

Ulang Tahun

Di malam itu, di sebuah rumah yang biasanya sepi dan suram dengan lampu yang alakadarnya, tiba-tiba berubah menjadi penuh cahaya dengan lampu yang berkelip-kelip. Semua itu untuk sebuah pesta kecil-kecilan yang sengaja diadakan untuk merayakan ulang tahun seseorang yang istimewa. Di samping ruangan yang bercahaya, terdapat sebuah kursi goyang yang kosong. Namun, tak lama kemudian, kursi itu terisi oleh seorang wanita tua berambut putih dengan perawakan kurus. Ia memakai kacamata, tapi melalui kacamata itu, jelas terlihat bahwa wanita ini pasti sangat cantik pada masa mudanya. Terkadang, wajahnya tersenyum bahagia, namun kadang-kadang ia terlihat termenung, seolah-olah merindukan sosok seseorang yang sangat berarti baginya.

Tepat pada saat itu, pintu masuk ruangan terbuka, dan masuklah seorang wanita muda berambut panjang berkulit putih. Wajahnya selalu tersenyum ramah, dan tatapan matanya penuh dengan kasih sayang. Wanita itu adalah Putri, anak perempuan dari wanita tua yang duduk di kursi goyang itu. Dengan penuh kelembutan, Putri mendekati ibunya yang sedang merenung, lalu mengecup pipinya dengan lembut.

"Selamat ulang tahun, Ma. Semoga panjang umur dan sehat selalu," ucap Putri dengan penuh kasih.

Wanita tua yang disapa sebagai Ma Rani itu tersenyum hangat. "Terima kasih, Sayangku," jawabnya lembut.

Semua orang yang hadir di pesta itu merasa haru melihat kedekatan antara Ma Rani dan Putri. Mereka adalah ibu dan anak yang memiliki hubungan yang begitu istimewa. Meskipun telah berusia tua, Ma Rani selalu menyinari ruangan dengan kehangatan hatinya, dan Putri adalah cahaya yang menerangi setiap langkah hidupnya.

Lihat selengkapnya