Tuhan! Mengapa Kau Ambil Ayahku Lebih Dulu?

Dear Deen
Chapter #4

Kepanikan Di Malam Hari

(Sepulang sekolah dan sesampainya di rumah)

"Assalamualaikum," ucapku sembari membuka pintu rumah.

"Waalaikumsalam, loh sudah pulang?" tanya ibu.

"Sudah, besok pagi mulai MOS di sekolah. Disuruh bawa barang - barang aneh tapi aku ngantuk, mau tidur dulu." ucapku sambil bergegas ke dalam kamar.

"Loh, sudah makan belum? diselesaikan dulu dong tugasnya, besok keteteran loh. Jangan sampai nanti malam kamu panik terus ibu sama ayah juga kena imbasnya. Itu kan kebiasaanmu dari SD apa-apa sukanya dadakan." ucap ibu sambil ngedumel.

"Engga, tenang aja. Aku cape mau tidur dulu." ucapku.

"Dasar anak susah dibilangin. Lihat saja nanti, pasti apa yang ibu ucapkan benar." ucap ibu dengan nada kesal.

Deenpun akhirnya tertidur, ibu masih sibuk di dapur entah sedang apa beliau disana. Waktupun terus berjalan. Hingga pada akhirnya, hari semakin larut. Deenpun akhirnya terbangun. Saat deen bangun, ia bergegas mandi dan baru menyadari bahwa hari sudah menjelang malam.

"Ibu, ibu kenapa enggak bangunin aku? aduh belum ku prepare-in lagi barang-barang buat sekolah besok." ucapku ngedumel.

"Ibu sudah membangunkanmu tadi, tapi kamunya tidak bereaksi apapun." ucap ibu dengan nada sedikit kesal.

"Aduh, ada apa sih? apa yang bikin ribut ini?" tanya ayah.

"Jadi gini yah, aku ada tugas sekolah yang harus dibawa besok. Tapi, tadi sore aku capek banget pulang sekolah. Jadinya, langsung tidur." jawabku.

"Deen ... Deen ... kebiasaan. Coba ayah lihat, apa saja yang harus dibawa?" ayah meraih kertas catatan ditanganku. "Ya ampun kenapa pakai teka teki segala, merepotkan saja. Nametag pakai kertas manila? sudah ada belum bahannya?" tanya ayah.

Lihat selengkapnya