Tuhan! Mengapa Kau Ambil Ayahku Lebih Dulu?

Dear Deen
Chapter #8

Peringatan Hari Kartini

Sekolah sudah memasuki pertengahan semester. Dua hari lagi adalah peringatan hari Kartini. Tentunya, pihak sekolah mengadakan kegiatan upacara dan perlombaan untuk memperingatinya.

"Pagi anak - anak. Hari ini, ibu akan memberitahukan bahwa tanggal 21 april adalah peringatan hari kartini. Pihak sekolah bekerjasama dengan organisasi osis, untuk mengadakan acara peringatan hari kartini dengan mengadakan lomba fashion show pemilihan kartini kartono terbaik. Pesertanya adalah perwakilan siswa dari kelas 7 sampai 9. Setiap kelas masing-masing memilih 2 orang perwakilan. 1 putra dan 1 putri untuk dijadikan kartini dan kartono." ucap ibu wali kelas.

"Wah 2 orang saja ya bu, ayo ayo siapa yang mau?" tanya salah seorang siswa kepada teman-temannya.

"Ini aja nih, si Fahri sama Rosetta bu. Ihirrr ...." ucap salah seorang siswa laki-laki.

"Dih, apaan sih. Iya kalau Fahrinya mau. Kalau gak mau gimana?" ucap Rosetta.

"Gimana Fahri, bersedia tidak?" tanya ibu wali kelas kami.

"Jangan saya deh bu, yang lain saja. Saya gak mau berpasangan sama Rosetta." ucap Fahri.

Fahri tidak mau berpasangan dengan Rosetta. Karena, mereka berdua sudah seperti musuh bebuyutan. Mereka sering sekali saling melempar ejekan, ribut karena hal - hal sepele dan lain sebagainya.

"Ya, silahkan kalian pilih. Besok harus sudah diputuskan ya siapa yang akan menjadi perwakilan. Supaya ibu bisa mempersiapkan pakaian kalian sebagai untuk lomba." ucap ibu wali kelas.

“Baik bu.” ucap seluruh siswa.

Kemudian kegiatan pembelajaran dilakukan seperti hari-hari sebelumnya.

Sepulang sekolah dan sesampainya di rumah .…

Aku membuka notebook (laptop kecil) dan login (masuk) ke akun facebook (fb). Ayah membuatkanku akun fb pada saat aku kelas 6 Sd. Akupun mengomentari postingan admin di grup fb kelasku. Kemudian, aku memberi pesan kepada ketua kelas.

"Halo pak ketua, gimana nih? siapa yang mau mewakili sebagai kartini kartono?" tanyaku.

"Aku gak mau, aku malu. Lagi pula, aku lebih tertarik dengan kakak kelas. Dibanding teman sekelasku sendiri." ucap Fahri.

"Begitu rupanya … jadi?" tanyaku.

"Kalau mau, kamu saja dengan Ary." jawab Fahri.

"Kenapa harus aku? apa tidak ada anak perempuan lain?" tanyaku.

"Aku yakin sekali kalau ary juga tidak mau dengan Rosetta." ucap Fahri lagi.

"Ada apa dengan Rosetta? apa kalian membencinya? Parah sekali. Ya sudah nanti aku coba untuk membujuk Ary. Lagi pula, lomba ini juga cuma formalitas saja. Tinggal ikuti saja arahan wali kelas. Kok repot banget sih. Gini nih ujung-ujungnya aku lagi kan." ucapku.

Aku memberi pesan melalui fb kepada Ary, kurang lebih percakapannya seperti ini,

Lihat selengkapnya