Tuhan! Mengapa Kau Ambil Ayahku Lebih Dulu?

Dear Deen
Chapter #12

Hari Raya Idul Fitri

Oke, seperti biasa. Sehari sebelum hari raya ditahun-tahun sebelumnya. Kami sekeluarga berbagi tugas. Ada yang pergi berbelanja di pasar sayur, pasar ikan, dan persiapan lebaran yang lain. Ada yang bertugas merapikan meja makan, dengan memberi taplak meja yang memang sudah kami custom di tukang jahit langganan kami. Ada yang mengecat tembok rumah nenek, ada yang mengganti gorden, menyapu lantai dan lain sebagainya.

Berhubung aku suka melihat - lihat berbagai macam dagangan yang dijual orang di pasar. Jadi, aku masuk ke tim belanja ke pasar sayur hehe. Selain sayur, ada banyak jajanan pasar disana. Aku pergi bersama ibu dan bibi. Tak heran jika beberapa pedagang mengenali kami. Karena, keluarga kakek terkenal di daerahnya dan mereka mayoritas merupakan teman sekolah ibu dan bibi dulu.

Tiba-tiba langkahku terhenti disalah satu lapak pedagang.

“Ibu, ada tahu coklat, ihh mauu... ada sate toe (kerang) juga. Beli ya bu boleh ya boleh?” ucapku.

“Eh nanti dulu, belum juga dapat yang di cari, sudah gagal fokus ke jajanan. Ada-ada saja. Ya sudah ambil.” ucap ibu. 

“Loh? mbak Rena? kapan sampai? ini aku Ita teman SMPmu dulu. Ini anakmu?” ucap pedagang itu.

“Ya Allah mbak Ita, apa kabar? iya anakku yang pertama.” ucap ibu.

“Ya begini lah hehe. Udah gede ya, masih sekolah?” ucap pedagang itu.

“Baru kelas 1 SMP mba, eh kamu salim dulu.” ucap ibu.

Akupun bersalaman dengan pedagang itu.

“Ha ha lama ya gak lihat kamu mbak, bapak ibu semua sehat?” ucap pedagang itu lagi kepada ibu.

“Alhamdulillah sehat.” ucap ibu.

“Mampir ke rumah ya kapan - kapan.” ucap pedagang.

“Iya, lagi sibuk nih biasa pada kumpul semua di rumah. Kan mau hari raya. Ini jajannya dihitung jadi berapa mbak?” ucap ibu.

Lihat selengkapnya