Blurb
Menjadi anak pertama dan anak perempuan satu-satunya dalam keluarga bukan suatu hal istimewa bagi Mentari. Terlebih kondisi fisik Mentari yang kurang sempurna. Dia selalu disalahkan atas perbuatan adik laki-lakinya. Hanya neneknya saja yang menjadi penyemangat dan sangat menyayangi Mentari. Hingga hari itu, sang nenek harus meninggalkan Mentari untuk selamanya. Dunia Mentari benar-benar runtuh. Dia sempat marah kepada Tuhan. Kenapa bukan dia saja yang pergi dari dunia ini? Kenapa Tuhan cepat sekali memanggil satu-satunya orang yang menyayangi dirinya? Mentari merasa Tuhan juga tidak sayang kepadanya sama seperti orang tuanya.
Mampukah Mentari bertahan dengan keadaan yang selalu menyudutkannya?