Ia dinamakan Kakbah karena berbentuk kubus. Namun, ia sering juga disebut dengan “Rumah Antik” (House of Antique). Antik karena dari segi-segi kesejarahan rohani manusia, rumah ini adalah rumah yang paling awal dibangun di muka bumi atas perintah-Nya.
Agama di dalamnya banyak terkandung mitos: sesuatu yang sulit dibuktikan kebenarannya secara faktual dalam pemahaman orang modern, tetapi ia diyakini dengan segalanya juga kadang serta merta.
Dalam Kitab Suci Al-Quran dikatakan bahwa Kakbah ini sebenarnya sudah dibangun sejak zaman Nabi Adam. Nabi Adam telah membangun Kakbah atas perintah-Nya. Bahkan, batu Hajar Aswad menurut banyak riwayat juga adalah sebuah batu dari surga yang diberikan kepada Nabi Adam. Jibril telah menghadiahkan batu surga itu. Dan, dalam sebuah riwayat yang lain dikatakan bahwa awalnya hajar al-aswad itu berwarna putih bersih, tetapi karena dosa-dosa manusia yang menganut politeisme (kemusyrikan), ia berubah menjadi hitam sehingga dinamakan “aswad” yang dalam bahasa Arab artinya ‘hitam’.
Akan tetapi, dari fakta-fakta sejarah yang demikian itu tentu saja sulit untuk membuktikan asal-usul Rumah Antik (House of Antique) tersebut. Apakah bangunan itu dulu sudah berbentuk kubus dengan ketinggian 15 meter? Kemudian, hancur karena bencana alam seperti badai gurun dan banjir sehingga menjadi rata? Atau, Nabi Adam pada saat itu sekadar membuat fondasinya? Kalau fondasinya saja, lalu di mana Hajar Aswad ditempatkan pada saat itu?
Pertanyaan yang demikian itu bisa diajukan karena Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, dikatakan dalam Al-Quran bukan membangun, melainkan hanya meninggikan bangunan Kakbah tersebut.